TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Guna untuk mempercepat dan meningkatkan kesadararan masyarakat Banyuwangi akan Vaksin Booster kedua. Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi berkolaborasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Banyuwangi untuk ambil peran sebagai contoh masyarakat taat vaksin.
Surat edaran dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) untuk vaksinasi booster kedua bagi masyarakat umum sudah dikeluarkan sejak 20 Januari lalu. Untuk terus menggeber vaksin dosis keempat, ASN serta pegawai institusi seperti Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan sejenisnya didorong untuk melakukan vaksin, karena terjadinya penurunan daya tahan vaksin dosis ketiga setelah enam bulan berjalan.
Plt Kadinkes Banyuwangi, Amir Hidayat mengunjungi kantor Satpol PP melihat perkembangan vaksinasi. (FOTO: Anggara Cahya /TIMES Indonesia)
Dijelaskan oleh PLT Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat, tahap awal vaksin booster kedua menyasar pegawai dibeberapa Instansi seperti di Satpol PP, Dinas Komunikasi, Informasi dan persandian (Kominfo), Dinas Perikanan dan beberapa instansi lain supaya menjadi motivasi para masyarakat agar turut andil dalam vaksinasi booster kedua.
"Jadi vaksin booster kedua hari ini ada di beberapa titik SKPD, salah satunya di kantor Satpol PP," jelasnya, Selasa, (31/01/2023).
Untuk langkah akselerasi selanjutnya target vaksinasi dosis empat ini, masih Amir, Dinkes menargetkan minimal 100 orang vaksin disetiap Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) seluruh Banyuwangi, selain itu Dinkes juga akan pro aktif kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi di tempat umum seperti tempat wisata, tempat perbelanjaan dan lainya.
"Di Banyuwangi ada sekitar 45 Puskesmas yang berati ada 4500 orang yang vaksin dan kami menargetkan tahun 2023 vaksin booster kedua ini minimal di 50 persen," katanya.
Amir menambahkan, Disamping meningkatakan daya tahan tubuh akan virus, vaksin kedua bisa menjadi pendorong presentase kekebalan imunitas masyarakat terhadap Covid-19. Karena secara nasional akan ada survei kekebalan untuk masyarakat setiap tahun. Saat ini kekebalan imuni masyarakat Indonesia mencapai 98,5 persen, jika ditahun berikutnya persentase tetep sama atau meningkat maka status pandemi yang masih berjalan sampai sekarang bisa menjadi endemi.
Walau begitu, Amir menyebutkan, bawasanya vaksin booster pertama berjalan cukup lambat. Dalam beberapa bulan terakhir hanya sekitar 39 persen. Meski demikian dinkes Banyuwangi menggiring masyarakat agar tetap melakukan vaksin dosis ketiga tersebut.
"Disamping giat vaksin dosis keempat, bagi masyarakat yang belum vaksin dosis ketiga akan tetap kami tingkatkan," ucapnya.
Sementara itu, Kasatpol PP Banyuwangi, Wawan Yadmadi, ada sebanyak 75 personil satpol PP yang vaksin hari ini dari jumlah total 292 personil satpol PP, karena sebagian tempat tugas dari satpol pp ada diberbagai tempat.
"Untuk itu kami berkonsolidasi dengan Dinkes, akan ada agenda vaksin sendiri untuk yang belum bisa vaksin hari ini karena off ataupun pos kerja yang menyebar," pungkasnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Akselerasi Vaksin Booster Kedua, Dinkes Banyuwangi Menyasar SKPD
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |