https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Bakso Suling Banyuwangi, Setiap Pembeli Diservis Instrumen Merdu Seruling Bambu

Senin, 01 Februari 2021 - 14:20
Bakso Suling Banyuwangi, Setiap Pembeli Diservis Instrumen Merdu Seruling Bambu Dwi Susilo, mengiringi pembeli bakso dagangnya dengan seruling bambu. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pantas dicoba, makan bakso keliling ditepian jalan sembari diiringi merdu alunan seruling bambu. Ya, bakso Suling Cak Wi menawarkan servis iringan instrumen musik tradisional kepada setiap pembeli yang memesan porsi bakso untuk dimakan ditempat.

Bakso ini adalah kuliner keliling yang dapat ditemukan di sekitaran Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan membawa gerobak di atas motor, bakso Suling Cak Wi berkeliling di Desa Jambewangi dan sekitarnya sejak siang hingga malam hari.

Dwi Susilo B

Dwi Susilo (42), si penjual bakso keliling yang sekaligus memainkan alat musik tiup seruling untuk setiap mangkuk bakso yang terjual ke pembeli. Akrab di sapa Cak Wi, merupakan warga lingkungan Durenan, Dusun Krajan, Desa Jambewangi.

Terpantau TIMES Indonesia, dengan mahir Cak Wi meniup bambu setiap saat dagangannya terjual. Mulai dari lagu Sunda hingga gending Jawa. Semuanya dimainkannya dengan merdu untuk menemani pembeli menyantap semangkuk bakso.

"Paling sering memainkan instrumen lagu Sunda, karena saya memang suka. Tapi ada juga yang minta langgam Jawa. Beberapa juga ada yang minta kolaborasi dengan gitar," ungkap Cak Wi, Senin (1/2/2021).

Ide servis iringan seruling ini, diakui Cak Wi, selain sebagai bentuk inovasi berjualan, juga sebagai ikhtiar melestarikan musik tradisional. Tidak hanya itu, mendengarkan instrumen musik diyakini Cak Wi mampu menambah kenikmatan dalam menyantap setiap makanan.

"Makanan adalah rezeki dari Allah, sebab itu harus dimakan dengan penuh kenikmatan meskipun sederhana. Jadi walaupun makannya ditepian jalan, saya mengupayakan perlakuannya mirip dengan restoran ternama. Ada sayup-sayup alunan musiknya," katanya.

Keahlian bermain seruling ini dipelajari Cak Wi sekitar 2 tahun silam. Tepatnya saat dirinya merantau ke Samarinda sebagai pekerja tambang batubara. Meski pandemi Covid-19 telah merenggut pekerjaannya, namun Cak Wi tidak berkecil hati. Desakan ekonomi membuat bapak anak satu ini harus memeras otak untuk menghasilkan pundi-pundi.

"Di tengah pandemi kemarin saya pulang. Sempat Go-Jek tapi sepi. Akhirnya memutuskan jualan bakso ini. Agar beda dari bakso lainnya, ada inovasi servis iringan seruling ini," kata Cak Wi.

Dwi Susilo C

Meski baru berjualan selama 7 bulan, namun bakso miliknya ini laris manis diserbu pembeli. Satu porsinya, Cak Wi hanya membanderol harga Rp 10 ribu. Namun sejauh ini banyak pembeli yang menambah porsinya. Alih-alih karena lapar, para pembeli ini sengaja menambah porsi untuk sekedar menikmati servis yang diberikan.

Jika terjual habis, dalam satu hari Cak Wi dapat menghabiskan 3 sampai 5 kilogram daging sapi. Selain berjualan keliling, Cak Wi juga menerima pesanan pembuatan bakso. Baik untuk prasmanan pesta pernikahan maupun kegiatan lainnya.

Kepada TIMES Indonesia, salah satu pembeli mengaku sering membeli bakso milik Cak Wi tersebut. Selain karena murah dan enak, keahlian memainkan seruling Cak Wi kerap diajaknya untuk berkolaborasi untuk dipamerkan kedalam konten YouTube.

"Pokok kalau bakso ini lewat depan rumah pasti saya panggil. Habis makan, barulah penjualnya saya ajak kolaborasi bermain seruling bambu dan saya bermain gitar untuk video YouTube," kata Joko Pitono, salah satu pelanggan Bakso Suling Cak Wi di Banyuwangi. (*)

Pewarta : Agung Sedana
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.