TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Keseharian Arbainah, warga Dusun Suko, Desa Benelan Kidul, Kecamatan Singojuruh selalu diwarnai hijau-hijauan sayur mayur. Semenjak menyulap pekarangan rumahnya sendiri menjadi ladang penuh nutrisi, Arbainah bukan lagi sekadar ibu rumah tangga, dia bertransformasi menjadi pilar gizi bagi anak dan suaminya, sekaligus turut jadi penggerak ekonomi keluarga.

Secuil cerita Arbania itu, adalah potret nyata dari peran PT Tirta Investama, Pabrik AQUA Banyuwangi sebagai pelaku investasi yang tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi juga aktif menumbuhkan kemandirian pangan dan ekonomi warga. Inisiatif ini jadi harapan dalam meningkatkan taraf kesehatan masyarakat hingga ke tingkat keluarga.

Arbania tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Suko Subur, kelompok yang terus mendapat support dari AQUA Banyuwangi melalui mitranya PPM Paradigma dalam memanfaatkan pekarangan rumah. Mulai dari pembibitan, penyemaian, pemupukan, penyiraman hingga panen, termasuk pembuatan fasilitas Greenhouse.

Perlu diketahui, wanita 40 tahun itu adalah salah satu penerima manfaat dari komitmen AQUA Banyuwangi yang tertuang dalam tagline perusahaan ‘One Planet One Health’. Filosofi ini mendorong terciptanya kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan fokus pada ketahanan pangan, program ini secara langsung membantu Arbania dalam memenuhi kebutuhan gizi keluarganya.

“Alhamdulillah berkat adanya PT Tirta Investama Pabrik AQUA Banyuwangi, kita terus disupport penuh melalui fasilitas sarana prasarana kebutuhan berkebun di pekarangan rumah,” kata Arbaina, Sabtu (1/11/2025).

Hasil panen sayur pakcoy yang tampak gemuk hasil budidaya Arbaina yang tergabung dalam KWT Suko Subur. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

Selain itu, dengan adanya pendampingan intensif dari mitra AQUA Banyuwangi, ibu dua anak itu bersyukur, panen sayur jenis Pakcoy selalu mencapai 30 Kilogram (Kg) tiap panen. Keberhasilan ini tidak hanya memastikan kebutuhan pangan dan nutrisi keluarganya terus terpenuhi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi. Kelebihan hasil panen itu juga menjadi sumber penghasilan tambahan yang dijual kepada tetangga sekitar.

“Pendampingan intensif dari PPM Paradigma selaku mitra juga sangat membantu meningkatkan hasil panen. Mereka juga terus memonitor dan memberikan evaluasi sampai panen,” tutur Arbaina atau akrab disapa Ina.

Bukan waktu yang singkat, selama dua tahun Arbania tekun memanfaatkan pekarangan rumah untuk budidaya berbagai sayuran. Berkat konsistensi ini dirinya kini merasa mandiri dan cukup dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pangan.

KWT Suko Subur Arbania bersama PPM Paradigma, terus berinovasi dalam pengembangan tanaman untuk memastikan kebutuhan nutrisi keluarga terpenuhi secara lebih beragam. Kini, selain panen pakcoy, pekarangan mereka juga subur ditanami sayuran seperti brokoli, daun bawang, cabai, jeruk limau, bayam, dan aneka tanaman sehat lainnya.

“Saya bersama suami selalu bergantian dalam melakukan perawatan sayuran. Biasanya saya melakukan perawatan tiap sore dengan menyirami, menyiangi dan melihat perkembanganya,” jelas Ina.

PPM Paradigma, masih kata Ina, selalu rutin melakukan edukasi kepada KWT dalam pengembangan budidaya sayuran. Hal ini dilakukan untuk mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil panen. 

“Kami diajari untuk menggunakan bahan dapur organik sisa sayuran untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair. Sehingga kami diajari juga cara membuatnya dengan cara fermentasi,” ujarnya.

Untuk diketahui, budidaya sayuran oleh KWT Suko Subur itu merupakan program Agriculture AQUA Banyuwangi yang sudah dilaunching sejak 2023, dengan nama Tanaman Sayuran Sehat Keluarga Andalan. Program ini juga salah satu bentuk penerapan dari program Presiden RI Prabowo Subianto yaitu ketahanan pangan. 

PT Tirta Investama Pabrik AQUA Banyuwangi menyediakan lahan demplot. Lahan demplot tersebut biasa digunakan untuk melakukan pembelajaran atau edukasi budidaya sayur kepada KWT. (*)