TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Gejolak semangat sepak bola kembali membakar Banyuwangi, Jawa Timur. Kebangkitan Persewangi Banyuwangi yang tengah berjuang di putaran 32 besar Liga 4 Nasional dengan ambisi menembus Liga 1, menjadi pemicu utama.
Namun, di tengah semangat yang menggebu-gebu itu, sebuah pertanyaan besar terus menggema. Kapan Banyuwangi memiliki sejumlah stadion sepak bola yang memenuhi standar PSSI?.
Pertanyaan tersebut bukan tanpa alasan. Saat Persewangi Banyuwangi melakoni laga musim ini, tim berjuluk Laskar Blambangan tidak bisa tanding di kandang sendiri. Pasalnya Banyuwangi tidak memiliki sejumlah stadion representatif yang berstandar PSSI.
Kondisi seperti ini menimbulkan kekecewaan di kalangan masyarakat Banyuwangi khususnya bagi pecinta sepak bola.
Ketua Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto, SH, MH, mengungkapkan bahwa potensi besar talenta-talenta muda sepak bola di Banyuwangi telah lama terendus oleh para pengamat.
Dia menekankan bahwa dukungan infrastruktur berupa stadion yang memenuhi standar PSSI menjadi krusial untuk mengakomodir perkembangan pesat olahraga ini di daerah.
"Banyak pengamat sepak bola yang melihat potensi luar biasa dari anak-anak Banyuwangi," ujar Michael, Kamis, (1/5/2025).
Dia juga berkomitmen akan melakukan pembinaan ke desa-desa untuk menciptakan putra daerah menjadi pemain yang handal.
“Banyuwangi akan saya buat sebagai industri bola yang hebat dan melahirkan para pemain profesional,” tegasnya.
Mantan Manajer Persewangi tahun 2007 sampai 2011 ini menjelaskan, jika dibina dengan benar dan serius akan banyak tumbuh Sekolah Sepak Bola (SSB) dan klub-klub selain Persewangi, Banyuwangi dan Mitra Surabaya yang dapat mengharumkan nama Banyuwangi di dunia sepakbola.
“Regulasi dari PSSI saat ini harus memiliki sejumlah stadion berstandar FIFA, apalagi nanti klub-klub sepakbola yang ada masuk Liga 3 bahkan Liga 1,” jelasnya.
Mantan ketua KONI periode 2016–2018 ini memohon kepada Bupati Banyuwangi untuk memikirkan kondisi stadion sepakbola di Bumi Blambangan.
“Jangan sampai tidak bisa main di Banyuwangi, padahal olahraga ini digandrungi oleh masyarakat Banyuwangi,” kata Michael yang juga menjabat sebagai Pimpinan DPRD Banyuwangi.
Momentum kebangkitan Persewangi ini diharapkan dapat menjadi katalis bagi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk memberikan perhatian lebih terhadap pengembangan infrastruktur olahraga, khususnya sepak bola. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |