TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Dua foto yang memperlihatkan puluhan orang berenang di bawah jembatan Suramadu beredar di Facebook. Foto tersebut diklaim memperlihatkan warga yang mudik ke Madura dengan berenang menyeberangi Selat Madura, akibat jembatan yang menghubungkan Surabaya dengan Madura, ditutup di tengah larangan mudik Lebaran 2021.
Dua foto tersebut disertai dengan narasi yang menjelaskan bahwa para pemudik terpaksa menempuh jalur laut. Unggahan pada 6 Mei 2021 tersebut telah mendapatkan 65 reaksi dan 16 komentar serta dibagikan sebanyak 142 kali.
Berikut narasi dan video yang beredar di media sosial Facebook
Di karnakan jembatan dengan tujuan surabaya madura (SURAMADU) di tutup. Terpaksa PEMUDIK menggunakan jalur laut.. Nabeng aman ekoh...
Sumber: Tangkapan layar Facebook
CEK FAKTA
Hasil penelusuran TIMES Indonesia, puluhan pemudik berenang di bawah jembatan Suramadu di tengah larangan mudik lebaran 2021, tidak benar.
Menurut penelusuran tim Cek Fakta TIMES Indonesia di mesin pencari, ditemukan bahwa dua foto tersebut telah beredar di internet sejak 2016, dan tidak terkait dengan larangan mudik Lebaran 2021 ataupun pemudik yang hendak pulang kampung ke Madura.
Foto pertama pernah dimuat oleh situs media suarasurabaya.net dalam artikelnya pada 29 Maret 2016 yang berjudul "Pemanasan, 200 Prajurit Marinir Renang Seberangi Selat Madura". Foto yang bersumber dari Dinas Penerangan Korps Marinir (Dispenkormar) TNI Angkatan Laut ini diberi keterangan: "Sebanyak 200 prajurit Korps Marinir renangi Selat Madura".
Menurut artikel itu, sebanyak 200 prajurit Pasmar-1 Korps Marinir berenang menyeberangi Selat Madura di sisi timur Jembatan Suramadu pada 29 Maret 2016. Ini merupakan latihan parsial sekaligus persiapan renang massal. Latihan berikutnya akan digelar pada 13 April 2016 dengan melibatkan seluruh peserta renang massal, yakni 2.016 prajurit Pasmar-1 dan Taruna Akademi AL.
Dalam latihan tersebut, seluruh prajurit marinir memakai pakaian dinas lapangan (PDL) dan pelampung. Mereka berenang dengan menempuh jarak 5,3 kilometer, dimulai dari sebelah timur Jembatan Suramadu sisi Surabaya dan berakhir di sebalh timur Jembatan Suramadu sisi Madura.
Sumber: Pemanasan, 200 Prajurit Marinir Renang Seberangi Selat Madura | SuaraSurabaya
Sama dengan foto pertama, foto kedua juga memperlihatkan latihan renang yang dilakukan oleh Korps Marinir di Selat Madura pada 29 Maret 2016. Foto ini pernah dimuat oleh situs media tigapilarnews.com dalam artikelnya yang berjudul "Marinir Berenang Seberangi Selat Madura". Isi artikel itu serupa dengan isi artikel suarasurabaya.net.
Sumber: Marinir Berenang Seberangi Selat Madura | Tigapilarnews
Menurut informasi dari republika.co.id, prajurit Korps Marinir TNI AL kembali berenang melintasi Selat Madura. Sebanyak 2.016 prajurit melintasi selat yang jaraknya berkisar 5,3 kilometer tersebut dalam puncak peringatan HUT ke-15 Pasmar-1 sekaligus untuk memecahkan rekor MURI perenang terbanyak.
Dalam artikel itu, terdapat beberapa foto yang memperlihatkan ribuan prajurit Korps Marinir menyeberangi Selat Madura dengan berenang. Foto-foto serupa, yang menunjukkan ribuat prajurit Korps Marinir berenang menyeberangi Selat Madura di sebelah Jembatan Suramadu, juga pernah dimuat oleh merdeka.com pada tanggal yang sama.
Sumber: In Picture: Ribuan Prajurit Marinir Berenang Seberangi Selat Madura | Republika
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia juga menelusuri informasi terkait penutupan Jembatan Suramadu selama masa larangan mudik lebaran 2021. Pemerintah telah melarang mudik Lebaran 2021 pada 6 hingga 17 Mei 2021 mendatang. Dari adanya larangan tersebut, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Ganis Setyaningrum mengatakan bahwa tidak ada penutupan di Jembatan Suramadu saat pemberlakuan larangan mudik.
"Tidak ada penutupan, (hanya) penyekatan," ujar Ganis saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Selasa (4/3/2021).
Ganis mengatakan mekanisme penyekatan saat tanggal 6 hingga 17 Mei 2021 mendatang sesuai dengan ketententuan dari pemerintah.
"Sesuai ketentuan pemerintah," tuturnya.
Sumber: Larangan Mudik, Jembatan Suramadu Bukan Ditutup Hanya Penyekatan | TIMES Indonesia
Ganis juga mengatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa titik penyekatan yakni di Suramadu, baik dari arah Madura menuju Surabaya atau dari arah Surabaya menuju Madura.
"Kita juga ada pos Pam di GSN (Gapura Surya Nusantara) ada pos pantau yang kita tempatkan di Dupak dan jalan M Nasir, pos penyekatan ini kita mendasarkan perintah pimpinan yaitu sifat rayonisasi yang tidak jauh beda dengan aglomerasi," ujar Ganis, Jumat (30/4/2021).
Terkait mekanisme penyekatan Ganis mengagakan bahwa sebelum tanggal 6 pihaknya hanya melakukan pengetatan dan imbauan kepada masyarakat. Masyarakat yang mudik sebelum tanggal 6 harus menyertakan surat Rapid Antigen H-1 dan SIKM (Surat Izin Keluar Masuk).
"Ini berbeda-beda untuk yang keluar masuk ini, misalnya distribusi makanan-makanan itu dari perusahaan swasta kalau dari orang umum ada keterangan dari kelurahan, kalau pegawai negeri, TNI Polri dari pimpinannya," ungkap Ganis.
Sumber: Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Siapkan Pos Penyekatan di Suramadu | TIMES Indonesia
KESIMPULAN
Berdasar hasil penelusuran Tim Cek Fakta TIMES Indonesia, informasi puluhan orang berenang di bawah jembatan Suramadu, merupakan informasi yang salah.
Menurut misinformasi dan disinformasi yang dikategorikan First Draft, informasi puluhan orang berenang di bawah jembatan Suramadu dalam kategori False context (konteks keliru).
False context adalah sebuah konten yang disajikan dengan narasi dan konteks yang salah. Biasanya, false context memuat pernyataan, foto, atau video peristiwa yang pernah terjadi pada suatu tempat, namun secara konteks yang ditulis tidak sesuai dengan fakta yang ada.
----
Cek Fakta TIMES Indonesia
TIMES Indonesia adalah media online yang sudah terverifikasi faktual di Dewan Pers. Dalam kerja melakukan cek fakta, TIMES Indonesia juga bekerjasama dengan 23 media nasional dan lokal, untuk memverifikasi berbagai informasi hoaks yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silakan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA TIMES Indonesia di email: [email protected] atau [email protected] (*)
Pewarta | : Imadudin Muhammad |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |