TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, baru-baru ini menerima penghargaan istimewa sebagai Keluarga Kehormatan dari masyarakat Bugis Mandar Banyuwangi. Dalam sebuah prosesi adat yang khidmat di Sanggar Seni Mandar, Kampung Mandar, Ipuk secara resmi diangkat menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat Bugis Mandar, sebuah pengakuan yang menandai peran pentingnya dalam merangkul dan menjaga keberagaman etnis di Bumi Blambangan ini.
Dalam pengangkatan tersebut, Ipuk menjalani serangkaian ritual yang dipimpin oleh ketua masyarakat Bugis Mandar di Sanggar Seni Mandar di kawasan Kampung Mandar, Banyuwangi, Selasa (26/11/2024).
Dalam pengangkatan menjadi keluarga kehormatan, Ipuk juga menerima nama adat 'Daeng Malolo'. Nama tersebut diberikan oleh cicit Imam Lapeo, ulama tersohor di tanah Sulawesi Barat.
"Nama tersebut memiliki arti wanita cantik mulia yang pemberani. Harapannya beliau selalu berani untuk memperjuangkan yang menjadi keinginan masyarakat, khususnya masyarakat adat," kata Ketua Suku Adat Bugis Mandar Faisal Riezal, Rabu (27/11/2024).
Masyarakat Bugis Mandar, kata Faisal, berterima kasih kepada Ipuk telah memberi ruang bagi masyarakat adat untuk memperkenalkan tradisi, ritual, hingga kuliner mereka.
"Ibu bupati memberi ruang bagi kami untuk itu. Misalnya, pada tahun lalu, kami menjadi tuan rumah dalam Festival Kebangsaan. Kami sangat berterima kasih atas kesempatan itu," tambah dia.
Menurut dia, Ipuk punya peran penting dalam merangkul komunitas adat di Banyuwangi, termasuk komunitas masyarakat adat Bugis Mandar.
"Beliau bisa merangkul dan kami merasakan sekali untuk itu," imbuh dia.
Sementara itu, Ipuk berterima kasih atas penghormatan masyarakat Bugis Mandar atas pengangkatannya sebagai keluarga kehormatan.
"Sebuah kehormatan bagi saya dinobatkan sebagai keluarga kehormatan masyarakat adat Bugis Mandar Banyuwangi. Semoga gelar yang diberikan kepada kami, bisa kami jaga," kata Ipuk.
Ipuk menyebut, pemberian gelar keluarga kehormatan juga merupakan sebuah amanah. Ia meminta doa agar amanah dalam merawat keberagaman di Banyuwangi bisa terus dijaga.
"Ini merupakan tanggung jawab besar bagi kami, untuk bisa menjaga, merawat, dan mempertanggungjawabkan apa yang kedepannya akan saya lakukan," tuturnya.
Ipuk menjelaskan, pemerintah daerah akan terus membantu dan memfasilitasi masyarakat adat di Banyuwangi untuk bisa berkembang. Bukan hanya suku Bugis Mandar, tapi juga suku-suku lainnya.
"Kami terus berkomitmen merangkul semua kalangan, tidak hanya dari suku Mandar atau masyarakat adat Bugis Mandar. tapi juga semua," ujarnya.
Banyuwangi, lanjut Ipuk, berkomitmen untuk bisa terus membangun melalui keberagaman agar menjadi daerah yang maju, berkah, beragam.
"Perbedaan itu menyatukan seperti pelangi, dengan warna yang berbeda tapi terlihat indah," tambahnya. (*)
Pewarta | : Ninda Tamara (MG-257) |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |