https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Suporter Sepakbola Hingga Pemuda Ansor Banyuwangi Nyalakan Lilin untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

Selasa, 04 Oktober 2022 - 03:29
Suporter Sepakbola Hingga Pemuda Ansor Banyuwangi Nyalakan Lilin untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Turut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang, puluhan pemuda Aliansi Pemuda Muncar Bersatu menyalakan lilin di pantai ujung timur pulau Jawa. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Kesedihan mendalam atas tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, ikut dirasakan masyarakat Banyuwangi, Jawa Timur. Sebagai ungkapan turut berduka cita, mereka menyalakan lilin di pantai ujung timur pulau Jawa. Tepatnya di pelabuhan ikan Muncar, Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar.

Puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Muncar Bersatu, ini menggelar syal bertuliskan Arema. Serta sejumlah poster ungkapan kesedihan. Seperti, Malang berduka, pray for Malang, pray for sepak bola Indonesia, dan lainnya.

“Ini adalah bentuk solidaritas. Bentuk duka yang juga kami rasakan,” ucap koordinator kegiatan, Arief Wibowo, Senin malam (3/10/2022).

Disebutkan, Aliansi Pemuda Muncar Bersatu terdiri dari sejumlah komunitas suporter sepakbola, Laros Jenggirat, Skuadra Lasblang, Bonex Muncar dan Aremania Muncar. Komunitas Buana Kasih, Team Gero, komunitas seniman jalanan dan para tokoh kepemudaan. Termasuk para kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor.

Menurut pemuda yang akrab disapa Cak Arief Laros, tragedi Kanjuruhan bukan hanya sebuah pukulan telak kancah sepakbola nasional. Tapi juga duka kemanusiaan. Sekaligus pengingat kalangan generasi muda untuk senantiasa menjaga kerukunan dan mencintai perdamaian.

Pray-for-Kanjuruhan-dari-Banyuwangi.jpgTurut berduka cita atas tragedi Kanjuruhan, Malang, puluhan pemuda Aliansi Pemuda Muncar Bersatu menyalakan lilin di pantai ujung timur pulau Jawa. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

“Semoga tragedi Kanjuruhan Malang, tidak terulang lagi didunia sepakbola tanah air,” ungkapnya.

Dalam kegiatan dipesisir pantai Bumi Blambangan, Aliansi Pemuda Muncar Bersatu bukan hanya melakukan doa bersama untuk para korban tragedi Kanjuruhan. Mereka juga berdiskusi membahas kebiasaan para generasi muda.

Perwakilan pemuda Desa Kedungrejo, Kecamatan Muncar, Ahmadi Nur Panji berharap agar tragedi Kanjuruhan menjadi momen renungan bersama. Kesempatan untuk saling introspeksi diri. Baik pihak panitia penyelenggara, aparat keamanan, suporter atau pun para penggila bola Nusantara.

“Semoga perbuatan baik para korban dicatat sebagai amal kebaikan. Dan para orang tua korban, keluarga korban, senantiasa diberi ketabahan,” kata pemuda yang intim dipanggil Gus Mayor ini.

Seperti diketahui, tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi pasca laga Arema versus Persebaya, Sabtu lalu, 1 Oktober 2022. Saat itu Arema dikalahkan Persebaya dengan skor 2-3. Suporter Arema yang merasa tidak terima mendadak memasuki lapangan.

Insiden tersebut direspon polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata. Gas air mata ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan. Tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak nafas, penumpukan massa, dan terinjak-injak.

Data BPBD Jatim, pada Minggu (2/10/2022), korban tragedi Stadion Kanjuruhan berjumlah 174 orang.

Selain itu, terdapat 11 orang luka berat dan 298 orang lainnya luka ringan. Korban tragedi Stadion Kanjuruhan itu dirujuk di 8 rumah sakit. Meliputi RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima. (*)

 

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Muhammad Iqbal
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.