TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Banyuwangi bersama Yayasan Pelayanan Kasih A & A Rachmat (YPKAAR), menggelar Pelatihan Guru Profesional yang digeber di MAN 3 Banyuwangi, Kecamatan Srono, pada Rabu (22/10/2025).
Kegiatan yang diikuti oleh 50 guru jenjang Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah se-Banyuwangi ini, menjadi upaya peningkatan kompetensi tenaga pendidik agar lebih profesional dan adaptif terhadap perkembangan dunia pendidikan yang terus berubah.
Ketua BMPS Banyuwangi, Dr. Zaki Al Mubarok, M.Si., mengatakan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi dukungan YPKAAR yang telah berkolaborasi dalam penyelenggaraan ini.
Ketua BMPS Banyuwangi, Dr. Zaki Al Mubarok, M.Si. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Menurutnya, sinergi seperti ini menjadi bukti nyata kepedulian berbagai pihak terhadap peningkatan mutu pendidikan.
“Mudah-mudahan hasil dari pelatihan ini ilmunya bermanfaat dan juga bisa mengakselerasi IPM (Indeks Pembangunan Manusia) di Banyuwangi. Jadi bukan hanya dikenal sebagai daerah wisata, tetapi juga daerah yang memiliki SDM unggul di daerah Tapal Kuda,” katanya, Rabu (22/10/2025).
Pelatihan Guru Profesional ini digelar selama tiga hari, mulai 22 hingga 24 Oktober 2025. Gus Zaki menilai, program tersebut bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan benar-benar dirancang untuk memberikan dampak nyata bagi peningkatan kapasitas tenaga pendidik di Bumi Blambangan.
Wakil Ketua YPKAAR, Josephine Rahardjo, menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan guru ini merupakan bagian dari komitmen yayasan dalam memperkuat pilar pendidikan, yang menjadi fokus utama YPKAAR sejak awal berdiri.
Josephine mengatakan, pendiri yayasan, Theodore Permadi Rachmat, memiliki cita-cita agar seluruh anak Indonesia, baik dari kalangan kurang mampu maupun menengah, memiliki kesempatan yang sama untuk maju melalui pendidikan.
“Pilar pertama yayasan kami adalah pendidikan. Kami ingin semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Karena itu, kami juga membekali para guru dengan pelatihan agar ilmu yang mereka dapat bisa ditularkan kepada anak didiknya,” jelasnya.
Kerja sama dengan BMPS Banyuwangi, masih Josephine, merupakan kolaborasi perdana yang berjalan dengan baik. Melihat antusiasme dan semangat peserta, pihaknya pun membuka peluang untuk kembali menghadirkan program serupa di Banyuwangi pada kesempatan berikutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi, Suratno, melalui Sekretaris Dinas, Dr. Alfian, M. Pd., yang berkesempatan membuka acara, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan pelatihan tersebut.
Wakil Ketua Yayasan Pelayanan Kasih A & A Rachmat, Josephine Rahardjo. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)
Kolaborasi apik antara YPKAAR dan BMPS Banyuwangi, dinilai langkah positif dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa ini.
“Kami tentu berterima kasih kepada Yayasan Pelayanan Kasih A & A Rachmat, yang telah berkolaborasi dengan BMPS. Ini adalah bentuk kerja sama yang sangat baik dan patut diapresiasi,” ujarnya.
Alfian menambahkan, pelatihan guru yang melibatkan berbagai narasumber dari kalangan praktisi dan perusahaan ini, memberikan perspektif baru bagi para guru. Menurutnya, kegiatan seperti ini melengkapi program peningkatan kompetensi yang selama ini juga dilakukan secara internal oleh Dispendik.
“Kami sangat senang, karena pelatihan ini memperkaya wawasan para guru dengan pandangan dan pengalaman dari berbagai pihak, termasuk dunia industri. Ini sesuatu yang luar biasa dan patut disyukuri. Kami berharap ilmu yang diperoleh bisa diimbaskan kepada warga sekolah lainnya,” tuturnya.
Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari tersebut diharapkan mampu menjadi momentum penting bagi peningkatan kualitas pendidikan di Banyuwangi.
Melalui kolaborasi antara dunia pendidikan, yayasan, dan kalangan profesional, semangat untuk melahirkan tenaga pendidik yang kompeten dan berdaya saing semakin nyata. (*)
Pewarta | : Muhamad Ikromil Aufa |
Editor | : Imadudin Muhammad |