TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, Jawa Timur, menyediakan takjil sekaligus santap berbuka gratis untuk jamaah selama bulan Ramadan 2023.

"Masjid Agung Baiturrahman menyediakan santap buka bersama gratis bagi siapapun jamaah yang ikut kegiatan," kata Sekretaris Umum Yayasan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi, Iwan Aziez Siswanto, Jumat (24/03/2023).

Sebagai bentuk berbagi keberkahan, menghidupkan sekaligus menyemarakkan suasana masjid saat Ramadan, berbuka gratis juga menjadi sarana yang cocok untuk masyarakat bilamana ingin mengikuti kegiatan positif Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi. Kegiatan ini berbentuk Kajian Ramadan.

"Tidak hanya berbuka puasa gratis full selama bulan Ramadan, kami juga mengadakan kegiatan-kegiatan peningkatan kualitas keagamaan selama bulan suci ini," jelas Iwan.

Mungkin kalian para umat muslim yang ingin meningkatkan kualitas spiritual dan ilmu keagaaman. Kegiatan yang diagendakan oleh Pengurus Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi ini bisa menjadi rekomendasi, apa saja kegiatanya?.

Kegiatan yang pertama adalah Kajian Ramadan. Dengan ditemani Mubaligh seperti Habib Mustafa Iqbal dan Habib Ahmad Uweis. Jemaah akan diajak memperdalam ilmu tentang keutamaan berpuasa Ramadan, keutamaan-keutamaan Shalat Tarawih dan masih banyak tema ibadah di bulan Ramadan lainya, yang membuat kalian semakin mendalami makna di setiap bagian bulan suci Ramadan.

"Kajian Ramadan atau kata orang Osing 'Ngerandu Buko' ini, dimulai setelah penampilan hadrah setiap harinya selama Ramadan, yaitu pukul 16.00 WIB.," bebernya.

Lalu, kegiatan kedua yaitu tadarus setelah menyelesaikan Sholat Tarawih dan Sholat Witir. Mungkin terlihat biasa karena tadarus umum dilakukan saat bulan Ramadan, akan menjadi luar biasa unik bila tadarus menggunakan Al-quran raksasa.

Yap, betul sekali, secara rutin selama Ramadan para jamaah Masjid Agung Baiturrahaman tadarus menggunakan mushaf Al-quran raksasa. Al Quran yang berada di masjid tersebut memiliki ukuran 2 x 1,5 meter. Sedangkan bobotnya mencapai 4 kwintal. Jadi, apakah kalian tidak penasaran bagaimana tradisi membaca mushaf Al-quran raksasa tersebut?

Kegiatan rutinan ketiga adalah setiap Bada Shubuh atau selesai Sholat Shubuh kurang lebih pukul 05.00 WIB terdapat Kuliah Shubuh. Hampir sama dengan Kajian Ramadan, hanya saja dilakukan pada pagi hari, karena dalam waktu tersebut otak masih segar dan bisa menerima semua materi keagaaman untuk mempertebal keimanan di bulan suci dan seterusnya.

Selanjutnya terdapat kegiatan mingguan yaitu Pengajian Hajat, yang dilaksanakan setiap malam Jumat atau Kamis Malam Pukul 11.00 WIB selama bulan Ramadan. Dilaksanakan tengah malam bukan tanpa alasan, karena saat kita berdoa waktu paling mustajabah atau mudah terkabul saat di sepertiga malam.

Dalam agendanya tersebut, akan ada ceramah, Shalat Tahajud yang dilanjut Shalat Hajat. Shalat Hajat tersebut bertujuan untuk kita mendapatkan perlindungan dari Allah SWT. Selain itu juga akan dimudahkan dalam ujian serta dihindarkan dari beragam kesulitan ketika menjalani kehidupan di dunia, apalagi jika sedang dalam kondisi memiliki hajat yang ingin diwujudkan.

Pada saat malam ke sepuluh terakhir bulan Ramadan atau malam "Likuran" menurut bahasa Jawa yaitu Ramadan hari ke 21, 23, 25, 27 dan 29, pada pukul 11.00 WIB akan ada Pengajian Tasbih.

Pengajian tersebut untuk mencari kemuliaan di malam Lailatul Qadar yaitu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Jika seseorang melakukan ibadah di malam ini, maka nilainya lebih baik dari melaksanakan ibadah selama seribu bulan.

Itulah kegiatan positif yang bisa kalian ikuti guna mempertebal keimanan kala Ramadan. Pada momen ini pula pengurus yayasan Masjid Agung Baiturrahman Banyuwangi di setiap malam Ahad atau Minggu, terdapat santunan kepada kurang lebih ada 200 anak yatim piatu selama bulan Ramadan sesudah Sholat Tarawih dan sebelum Sholat Witir. (*)