TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor pangan daerah. NYUWANGI –Tahun 2025, sebanyak 183 Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) disalurkan untuk membantu petani meningkatkan efisiensi budidaya serta produktivitas lahan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda, menegaskan bahwa distribusi Alsintan ini merupakan langkah strategis untuk memastikan proses tanam, panen, hingga pascapanen berjalan lebih cepat dan modern. 

Ilham menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI sejak era Presiden Prabowo terus mengakselerasi terwujudnya swasembada pangan melalui program Asta Cita.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, sejak awal tahun pemerintah telah menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian secara bertahap. Bantuan ini menjadi kelanjutan program berkelanjutan untuk memperkuat produksi pertanian sekaligus mempercepat capaian swasembada pangan.

Plt Kepala Dispertan Banyuwangi, Ilham Juanda. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

“Kami ingin petani bisa bekerja lebih ringan, lebih efisien, dan hasil panennya meningkat. Semua ini bagian dari upaya Banyuwangi menuju swasembada pangan,” kata Ilham, Rabu (26/11/2025).

Alsintan yang disiapkan tahun ini bersumber dari berbagai pos anggaran mulai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi, hingga APBD Kabupaten. 

Anggaran dari APBD merupakan bentuk dukungan Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, dalam menyukseskan program Swasembada Pangan yang sedang digalakkan Presiden Prabowo Subianto.

Jenisnya pun beragam, mulai dari traktor roda dua dan roda empat, rice transplanter, power sprayer, hingga combine harvester besar.

Dari total 183 unit, bantuan terbanyak berasal dari APBD Kabupaten berupa 46 unit power sprayer dan 33 unit pemotong rumput, yang akan langsung menyasar kelompok tani di berbagai kecamatan.

Menurut pria yang juga berasal dari keluarga petani di Wongsorejo ini, menyebutkan bahwa hadirnya alsintan bukan sekadar memenuhi kebutuhan dasar petani, tetapi juga mendorong terwujudnya pola kerja pertanian yang lebih modern.

Seluruh Alsintan tersebut, masih kata Ilham, disalurkan kepada kelompok-kelompok tani di berbagai kecamatan. 

“Semua bantuan ini memang kami tujukan untuk kelompok tani. Ke depan, setiap kecamatan minimal memiliki satu kelompok tani yang menjadi percontohan penerapan alat dan mesin pertanian modern,” paparnya.

Dispertan Banyuwangi juga gencar memberikan pendampingan teknis agar Alsintan dapat dimanfaatkan secara optimal. Mulai dari pelatihan operator, perawatan alat, hingga manajemen kelembagaan kelompok tani.

“Tidak cukup hanya memberi alat. Yang terpenting adalah memastikan alat tersebut benar-benar digunakan dengan efektif,” ujarnya.

Dengan penguatan sarana pertanian ini, Banyuwangi menargetkan produktivitas tanaman pangan terus meningkat sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah. 

Pemerintah berharap Alsintan ini menjadi energi baru bagi petani untuk terus berinovasi di tengah tantangan iklim dan dinamika pertanian modern. (*)