TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan serahkan ratusan juta rupiah dana bagi hasil produksi tanaman kepada tiga Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di wilayah kerjanya.
Bagi hasil tersebut merupakan kerjasama tanaman Sengon Tahun 2017 sebesar Rp153.792.098 kepada tiga mitranya yakni LMDH Wono Rahayu, LMDH_KTH Barurejo Rahayu Makmur dan Primkopkar BKPH Genteng. Hal ini menjadi bentuk komitmen Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dalam membangun kemitraan dengan masyarakat sekitar hutan.
Foto bersama penyerahan bantuan dana TJSL oleh Adm Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo. (FOTO: Perhutani KPH Banyuwangi Selatan For TIMES Indonesia)
Bertempat di kantor Asper BKPH Genteng, Desa Tegalsari Kecamatan Tegalsari, pada Senin (26/5/2025), dana bagi hasil produksi tanaman diserahkan langsung oleh Administratur (Adm) KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo.
Adm KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo mengatakan penyerahan dana bagi hasil produksi tanaman tersebut adalah salah satu komitmen Perhutani dalam pengelolaan hutan yang bermitra dengan masyarakat desa hutan. Juga menjadi salah satu sarana dalam membantu mensejahterakan masyarakat desa hutan.
“Semoga masyarakat dapat menikmati dari hasil pelaksanaan pengelolaan hutan bersama masyarakat yang berimplikasi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa hutan,” katanya Selasa (27/5/2025).
Tak hanya itu, masih kata Wahyu, langkah tersebut juga menjadi upaya perhutani dalam keberlanjutan perusahaan di kegiatan produksinya. Tentu saja hal itu berimplikasi pada aspek ekonomi serta aspek ekologi yakni kelestarian lingkungan agar tetap terjaga.
“Semoga hutan tetap lestari dan masyarakat desa hutan sejahtera,” cetusnya.
Diketahui untuk nominal yang diterima dari ketiga LMDH tersebut yaitu LMDH Wono Rahayu menerima Rp40.916.126, LMDH KTH Barurejo Rahayu Makmur menerima Rp59.254.880 dan Primkopkar Kopdar BKPH Genteng menerima sebesar Rp53.621.092.
“Semoga dapat membantu kelancaran kegiatan LMDH dan Kopdar, meningkatkan usaha kreatif, lebih produktif, penguatan kelembagaan, lebih mandiri dan nantinya,” tutur Wahyu.
Di hari yang sama Perhutani KPH Banyuwangi Selatan juga membagikan dana bantuan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kepada tiga lembaga pendidikan sebesar Rp45.000.000.
Penyerahan dana bantuan TJSL sosial kemasyarakatan tersebut diperuntukkan dalam perbaikan prasarana pendidikan. Adapun lembaga pendidikan yang menerima bantuan yaitu TK Tunas Nelayan Desa Muncar sebesar Rp15.000.000, TPQ Asmaul Husna Desa Sambirejo Kecamatan Bangorejo sebesar Rp15.000.000, dan TPQ Baitul Makmur Desa Sumbermulyo Kecamatan Pesanggaran juga mendapat nominal yang sama Rp15.000.000.
“Kami berharap bantuan tersebut dapat dioptimalkan dan semoga bantuan TJSL dapat bermanfaat dan membawa berkah serta kenyamanan guru dan siswa atau santri dalam proses belajar mengajar di sekolah dan TPQ,” harap Wahyu.
“Perhutani sangat peduli dengan pendidikan sekitar hutan dalam upaya dukung program pemerintah yakni turut serta dalam mencerdaskan anak bangsa,” imbuhnya.
Penyerahan bantuan dana TJSL merupakan komitmen dan Bakti BUMN terhadap pembangunan yang berkelanjutan sebagaimana yang telah diamanahkan pada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor PER-01/MBU/03/2023 tentang Penugasan Khusus dan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Perhutani Banyuwangi Selatan Serahkan Dana Bagi Hasil ke LMDH
Pewarta | : Anggara Cahya |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |