TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Upaya menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di Banyuwangi kembali ditunjukkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Banyuwangi. 

Kali ini, instansi pemerintah di bawah komando Drs. R. Agus Mulyono, MSi, menggelar kegiatan peningkatan solidaritas dan ikatan sosial masyarakat dengan tajuk 'Menjalin Persaudaraan Menumbuhkan Kepedulian di Kabupaten Banyuwangi', di Aula SMK Negeri 1 Glagah, Rabu (19/11/2025).

Kegiatan dibuka oleh Kepala Bakesbangpol Banyuwangi, Drs. R. Agus Mulyono, M.Si, yang pada kesempatan tersebut diwakili Analis Kebijakan Ahli Muda sekaligus Sub Koordinator Kewaspadaan dan Ketahanan Bakesbangpol Banyuwangi, Yudi Erwanto. Dalam sambutannya, Yudi menegaskan pentingnya kolaborasi lintas unsur untuk memperkuat ketahanan sosial masyarakat.

“Sinergi seperti ini sangat penting untuk membangun ketangguhan masyarakat dalam menghadapi berbagai tantangan,” ujar Yudi.

Kegiatan ini menghadirkan peserta dari berbagai elemen strategis, mulai dari Dewan Harian Cabang Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (DHC BPK 45), Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI-Polri (Pepabri), Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Banyuwangi, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banyuwangi, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), hingga sejumlah tokoh masyarakat. 

Untuk memperdalam wawasan peserta, Bakesbangpol menghadirkan dua narasumber kompeten yakni, Dekan FISIP Untag 45 Banyuwangi, Assoc. Prof. Dr. Hary Priyanto, S.T., M.Si, dan Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas III BMKG Banyuwangi, Cahyo Listiyantono Putra, S.Tr.

Dalam paparannya, Dr. Hary menekankan pentingnya memperkuat hubungan sosial berbasis nilai Pancasila. Dia menyoroti sejarah kelam Banyuwangi yang pernah mengalami disharmoni sosial akibat komunikasi antar masyarakat yang tidak berjalan baik. 

“Kita belajar dari masa lalu, mulai dari kasus Werjo, isu ninja, hingga terorisme. Semua itu menunjukkan betapa pentingnya komunikasi yang sehat untuk menjaga integritas antarwarga,” jelasnya.

Sementara itu, Cahyo Listiyantono memaparkan materi mengenai kewaspadaan cuaca serta potensi bencana hidrometeorologi yang sering terjadi di Banyuwangi. Dia menekankan bahwa perubahan cuaca dapat memicu kerawanan sosial bila tidak dipahami dengan baik oleh masyarakat. 

“Para tokoh masyarakat dan veteran diharapkan dapat menjadi pengarah bagi warga, terutama saat menghadapi potensi bencana,” ujarnya.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari peserta. Wansusanto, anggota LVRI Banyuwangi, menyampaikan bahwa forum tersebut sangat bermanfaat. “Ini kegiatan yang sangat bagus, karena melibatkan berbagai unsur dan memberikan wawasan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat,” kata Wansusanto. (*)