TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Sebuah kantor koperasi simpan pinjam (KSP) di Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Songgon Banyuwangi, terbakar pada Rabu (2/7/2025) sore.

Diduga kuat, api berasal dari printer yang ditinggalkan dalam keadaan menyala setelah jam operasional kantor berakhir.

Kebakaran kantor KSP dan Pembiayaan Syariah BMT-UGT Nusantara itu terjadi pada 16.30 WIB dalam keadaan tutup. Hal tersebut sontak membuat panik orang sekitar lokasi hingga berteriak meminta bantuan kepada warga.

“Saat kebakaran terjadi, pertama kali diketahui oleh saksi mata atas nama Masniah (78) saat membuka lapak Nasi Tempong,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan melalui humas, Muammar Kadhafi, Rabu (2/7/2025).

Saat itu, dipaparkan Kadhafi, Masniah membuka lapak Nasi Tempong di sekitar lokasi kejadian. Saksi mata tersebut kemudian melihat adanya kobaran api disertai asap hitam yang mengepul keluar dari kaca jendela kantor koperasi.

Setelah melihat itu, Masniah memberi tahu warga ada kejadian kebakaran tersebut. Masyarakat sekitar yang mengetahui kejadian itu langsung mendobrak pintu kantor koperasi dan melakukan pemadaman manual seadanya termasuk memanggil petugas pemadam kebakaran.

Setibanya di TKP pukul 17.19 WIB petugas Damkarmat langsung melakukan penanganan dengan mengerahkan dua unit mobil pemadam seperti Ayaxx 03 dan Fire Doome 05. Api berhasil dipadamkan pukul 17.29 WIB.

“Bangunan tersebut milik Agus Setiawan (42) yang dikontrakkan kepada pihak koperasi dengan penanggung jawab atas nama Fariz Taufani,” ujar Kadhafi.

Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran kantor tersebut, namun akibat dari insiden perkiraan kerugian ditaksir mencapai Rp150 juta.

“Dari hasil Asesmen sementara tim Damkarmat, titik api muncul pada bagian rak komputer dan printer. Dan diduga terjadinya percikan api dari kelistrikan printer yang masih menyala hingga merambat,” ungkap Kadhafi.

Dari insiden tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat, untuk lebih teliti dan tidak lalai dalam meninggalkan alat yang berhubungan dengan kelistrikan. (*)