https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Keselamatan Penyebarangan, Simulasi Kecelakaan Kapal Digelar di Selat Bali

Selasa, 16 September 2025 - 18:54
Keselamatan Penyebarangan, Simulasi Kecelakaan Kapal Digelar di Selat Bali Momen simulasi tanggap darurat penanganan kecelakaan yang diperagakan KM Wicitra Dharma II milik PT DLU terbakar di Selat Bali. (Foto: Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Sebagai upaya menjamin keselamatan dalam angkutan penyeberangan, sebuah simulasi penanganan kecelakaan kapal laut digelar di Selat Bali, Selasa (16/09/2025). Simulasi tersebut dilakukan untuk menguji kesiapsiagaan dan respons cepat ketika terjadi sebuah insiden.

Adanya simulasi tanggap darurat penanganan kecelakaan kapal ini sendiri menjadi sebuah simbol dari kampanye keselamatan pelayaran 2025. Aksi ini sengaja digelar bertepatan dengan momen peringatan Hari Perhubungan Nasional 2025, yang jatuh setiap 17 September, sebagai simbol komitmen seluruh pihak terhadap keselamatan.

Dalam simulasi, berbagai unsur yang berhubungan dengan pelayaran, penyeberangan serta penyelamatan dikerahkan. Diantaranya seperti Kesatuan Penjaga Laut Dan Pantai (KPLP), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI Angkatan Laut (AL), Satuan Polisi Air Dan Udara (Polairud), dan perusahaan penyeberangan PT Dharma Lautan Utama (DLU).

Dikesempatan wawancara doorstop, Direktur KPLP Hendri Ginting menyampaikan, bahwa kampanye keselamatan ini merupakan bagian untuk menyadarkan semua stakeholder terhadap pentingnya keselamatan pelayaran. Termasuk pentingnya simulasi untuk menjaga kemampuan dalam merespon setiap insiden.

“Apapun insidennya, baik terbakar, tabrakan, kandas di laut dan insiden lainya,” ucapnya, Selasa (16/9/2025).

Juga diungkapkan Hendri, simulasi ini juga merupakan bentuk respon terhadap insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali pada 2 Juli 2025 lalu. Untuk itu dengan kampanye yang disertai simulasi tanggap darurat penanganan laka laut ini, semua stakeholder lebih siap siaga dan memastikan semuanya kelengkapan kapal hingga semua prosedur dijalankan.

“Kita semua wajib menjaga keselamatan, keamanan pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim,” ujar Hendri.

Simulasi ini, masih kata Hendri, sangat penting dilakukan, bahkan setiap berlayar diatas kapal selalu digalakkan simulasi. Termasuk melakukan hal kecil yang cukup memberikan dampak, seperti ditampilkanya video keselamatan, mulai dari naik kapal hingga kesiapsiagaan lainya.

“Seperti yang dilihat, PT DLU adalah contoh atau role model perusahaan penyeberangan yang melakukan itu, hingga terus mendapat Awarding,” cetusnya

Pihaknya turut mengapresiasi diputarnya informasi tentang tata cara evakuasi penumpang apabila terjadi insiden di kapal-kapal milik PT DLU.

"Bagus karena penumpang yang baru naik kan belum tentu dia tahu di mana ada jaket pelampung, di mana tempat berkumpul, dan segala macam. Saya yakin bisa memperkuat dan mengingatkan semua unsur disini selalu siap-siaga dan latihan," ungkapnya.

Saat simulasi, dari kejauhan, KM Wicitra Dharma II milik PT DLU terlihat terbakar. Api yang disimulasikan muncul dari area parkir kendaraan, lalu merembet ke bagian deck kapal. Asap hitam dan oranye pekat membumbung, menambah ketegangan simulasi di tengah ombak Selat Bali.

Di tengah kepulan asap, teriakan terdengar. Para penumpang yang panik kini harus memilih untuk melompat ke laut. Berbekal jaket pelampung, mereka terjun bebas dari ketinggian deck kapal. Di bawah, Sekoci penyelamat usai diturunkan telah menunggu, bergegas menjemput mereka yang berjuang di atas gelombang.

Dengan sigap mengevakuasi para penumpang yang kini terapung-apung di air. Setelah memastikan tak ada lagi korban yang tersisa, proses penanganan insiden beralih sepenuhnya. Sebuah kapal pemadam mendekat, menyemprotkan air dalam volume besar, memulai pertempuran melawan amukan api yang melalap kapal.

Sementara itu pada kesempatan wawancara yang sama, Penasihat Utama DLU Group, Bambang Haryo Soekartono mengatakan, digelarnya simulasi penanganan kebakaran di kapal milik DLU merupakan bagian dari upaya mendukung langkah Kementerian Perhubungan dalam hal keselamatan penyeberangan.

"Kami ingin menunjukkan bahwa aturan keselamatan yang ada di transportasi laut, terutama kapal ferry, yang ada di Indonesia itu sudah lebih dari cukup. Regulasi yang dilakukan oleh pemerintah sudah luar biasa," ujar pria yang akrab dipanggil BHS.

Pihaknya menyadari bahwa transportasi laut memiliki risiko tinggi. Itu sebabnya, berbagai kesiapan dan latihan simulasi tetap perlu digelar sebagai langkah antisipasi.

"Semua perusahaan pelayaran rutin melakukan simulasi seperti ini, karena standarisasi keselamatan. Tidak ada simulasi yang lebih bagus atau lebih jelek," tutur BHS. (*)

Pewarta : Anggara Cahya
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.