TIMES BANYUWANGI, SOLO – Gelaran Haul Habib Ali Solo 2025 yang berlangsung di kawasan Pasar Kliwon Solo, membawa berkah besar bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat.
Salah satu yang merasakan langsung dampaknya adalah warung lesehan milik Yuliati yang terletak di Jalan Kyai Gede 46, Kedung Lumbu, tak jauh dari pusat acara Haul.
Warung lesehan ini bukan pemain baru. Yuliati, pemiliknya, sudah berjualan di lokasi tersebut selama 15 tahun. Namun, beberapa tahun terakhir, acara Haul menjadi momentum paling dinantikan untuk mendongkrak omzet.
“Buka di sini mulai 15 tahun yang lalu. Tapi setelah beberapa tahun belakangan dengan adanya Haul Solo dampak bagi UMKM seperti kami ya lumayan signifikan sih ya. Karena ini kan agenda tahunan setahun sekali. Sehingga kami lebih memanfaatkan,” ujar Yuliati, Senin (13/10/2025).
Ia menceritakan, selama pelaksanaan Haul, pendapatan dari sektor kuliner melonjak tajam. Jika biasanya ia hanya menjual aneka sayur matang untuk warga sekitar, khusus saat Haul menunya berubah total. Bebek goreng dan ayam kampung goreng menjadi primadona.
“Biasanya jualan aneka sayur matang. Khusus Haul ini menunya bebek goreng dan ayam kampung goreng. Karena sudah ada langganan juga dari Banjarmasin, Jakarta, Medan, Madura, Surabaya sih,” katanya.
Keunikan dari warung ini terletak pada sambal bawangnya yang selalu dibuat segar dan langsung diolah di tempat. Ayam kampung dan bebeknya pun dipresto setiap hari, memastikan dagingnya empuk dan gurih saat disajikan.
“Sambal bawang fresh dadakan dibuat di tempat. Ayam kampung sama bebeknya dipresto, jadi setiap hari fresh,” ucap Yuliati.
Permintaan pun melonjak. Dalam satu hari, 20 ekor bebek dan 20 ekor ayam kampung ludes terjual. Demi melayani jemaah yang datang dari berbagai daerah bahkan luar negeri, warungnya buka 24 jam tanpa jeda.
“Satu hari bebek 20 ekor habis, 20 ayam kampung juga habis. Kalau untuk Haul bukanya 24 jam. Kalau pengalaman yang ada habis terus,” tutur Yuliati sambil tersenyum puas.
Lonjakan penjualan sudah mulai terasa sejak Jumat pagi dan terus berlanjut hingga puncak Haul. Harga seporsi paket ayam atau bebek goreng lengkap dengan sambal dan es teh atau teh hangat dibanderol Rp30.000. Harga ini dinilai cukup bersahabat bagi jemaah dari berbagai kalangan.
“Harapannya mungkin event seperti ini bisa diadakan setiap tahun, nanti bisa mendatangkan habib-habib atau pemuka agama lainnya. Kan bisa menarik masyarakat lagi karena beberapa tahun itu sempat sepi, terus 2025 ini ramai lagi karena ada habib dari Timur Tengah, salah satunya Habib Umar dari Yaman,” ujar Yuliati penuh harap.
Jujugan Jemaah dari Luar Kota
Antusiasme masyarakat yang datang ke Solo untuk mengikuti Haul juga berdampak pada banyaknya pengunjung di warung lesehan Yuliati. Salah satunya Choirunnisa (26), jemaah asal Jakarta Timur yang setiap tahun menyempatkan diri hadir dalam peringatan ini.
“Setiap datang ke Haul, lesehan Yuliati jadi jujugan wajib saya dan keluarga. Selain sambalnya yang khas, daging bebek prestonya lezat dan empuk,” ujar Choirunnisa saat ditemui di sela istirahat.
Ia mengaku, rasa sambal yang segar dan daging bebek yang empuk membuatnya ketagihan. Bahkan, ia membungkus beberapa porsi untuk dibawa ke hotel tempat ia menginap.
“Kalau soal rasa, susah dicari tandingannya. Setiap tahun pasti mampir ke sini,” imbuhnya.
Choirunnisa bukan satu-satunya. Banyak jemaah dari berbagai kota seperti Banjarmasin, Medan, Madura, dan Surabaya yang sengaja mengunjungi warung tersebut karena reputasinya sudah dikenal luas lewat kabar dari mulut ke mulut. Momen Haul pun menjadi “musim panen” bagi para pedagang kuliner lokal.
Momentum Kebangkitan Ekonomi UMKM
Haul Solo 2025 memang membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitar. Ribuan jemaah memadati kawasan Pasar Kliwon untuk mengikuti rangkaian acara peringatan wafatnya ulama besar itu.
Selain sektor perhotelan, transportasi, dan parkir, sektor kuliner menjadi salah satu penopang utama pergerakan ekonomi lokal.
Pemerintah Kota Solo juga telah menyiapkan berbagai fasilitas pendukung seperti area parkir, tenda tambahan, serta koordinasi dengan Satpol PP dan aparat keamanan agar kegiatan UMKM tetap nyaman dan tertib. Masyarakat pun ikut ambil bagian, mulai dari pedagang makanan, penjual minuman, hingga penyedia jasa penginapan.
Akhirnya, peringatan Haul Solo 2025 kali ini juga menjadi penggerak ekonomi rakyat kecil yang menggantungkan hidupnya dari sektor kuliner dan jasa. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: UMKM Kebanjiran Rezeki di Haul Habib Ali Solo 2025, Lesehan Yuliati Laris Manis 24 Jam
Pewarta | : Yusuf Arifai |
Editor | : Ronny Wicaksono |