https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Menjaga Marwah Seni Jaranan, Banyuwangi Serukan Etika dalam Pertunjukan Kesenian

Senin, 19 Mei 2025 - 20:50
Menjaga Marwah Seni Jaranan, Banyuwangi Serukan Etika dalam Pertunjukan Kesenian Kabid Kebudayaan Disbudpar Banyuwangi, Dewa Alit Siswanto, (tengah) saat memberi pemaparan sosialisasi. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Upaya menjaga etika dan nilai seni dalam pertunjukan Kesenian Jaranan terus ditekankan oleh berbagai pihak di Banyuwangi.

Salah satunya yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, dengan menggelar Sosialisasi Manajemen Seni Pertunjukan pada Senin (19/5/2025).

Acara yang digeber di Pendopo Pelinggihan, kantor Disbudpar Banyuwangi, ini dihadiri oleh sekitar 63 perwakilan komunitas dan sanggar seni Jaranan, khususnya yang ada di wilayah Banyuwangi Utara.

Para-pelaku-kesenian-Jaranan-saat-foto-bersama.jpgPara pelaku kesenian Jaranan saat foto bersama. (FOTO: Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Banyuwangi, Dewa Alit Siswanto, menyampaikan bahwa pentingnya menjaga etika dalam setiap pertunjukan. Ia mengingatkan para seniman untuk berhati-hati terhadap euforia yang berlebihan.

“Jangan sampai karena euforia yang berlebihan akhirnya timbul aksi yang tidak pantas, seperti pornoaksi yang dapat mencederai nilai seni dan budaya kita,” kata Dewa, sapaan akrab Dewa Alit Siswanto, Senin (19/5/2025).

Dalam pemaparannya, Dewa juga menegaskan bahwa para seniman harus tetap menghormati norma sosial yang berlaku, mengingat kesenian Jaranan memiliki penggemar dari berbagai kalangan dan harus bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat.

“Kita ini masyarakat Timur yang menjunjung tinggi etika dan tata krama dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kesenian. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap menjaga pertunjukan agar tidak menyimpang dari nilai-nilai budaya yang telah diwariskan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan kesenian Blambangan (DKB), Hasan Basri, mengingatkan agar para seniman senantiasa menjaga nama baik Banyuwangi dengan menyajikan pertunjukan yang bermutu.

Menurut Hasan, sapaan akrab Hasan Basri, seni bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga media edukasi dan ladang pahala bagi para pelaku dan penikmatnya.

“Jangan sampai mengotori kesenian dengan perbuatan yang tidak baik. Kita sebagai pelaku kesenian harus bisa mempertontonkan pertunjukan yang berkualitas, yang tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan nilai edukatif bagi masyarakat,” tuturnya.

Sebagai langkah konkret untuk membangun ekosistem kesenian yang lebih tertib dan berkelanjutan, para peserta sosialisasi menyepakati bahwa setiap pertunjukkan harus menampilkan kesenian Jaranan dengan mengutamakan estetika dan etika dengan penuh tanggung jawab.

Selanjutnya, tidak menampilkan pertunjukan yang mengandung pornoaksi, unsur Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA), dan tidak menampilkan pertunjukan yang melanggar undang-undang serta kepatutan umum (Konsumsi miras, narkoba, dan zat adiktif lainnya).

Selain itu, disepakati bahwa setiap pelaksanaan kegiatan pertunjukan Jaranan harus disediakan barikade untuk menertibkan penonton demi kelancaran selama berlangsungnya pertunjukan.

Terakhir, para peserta berkomitmen untuk senantiasa menjaga kerukunan antar kelompok kesenian Jaranan dengan saling menghormati kelompok kesenian Jaranan yang lain.

Melalui komitmen bersama para seniman, Jaranan Banyuwangi dapat terus menjadi simbol semangat, kreativitas, dan kebanggaan bagi masyarakat tanpa mencederai marwahnya sebagai kesenian luhur yang diwariskan dari generasi ke generasi Bumi Blambangan. (*)

 

PEWARTA: MUHAMAD IKROMIL AUFA

EDITOR:

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.