TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Gelaran ajang balap sepeda gunung bertaraf internasional, Banyuwangi Ijen Geopark Downhill (BIG) Downhill) 2025 yang digelar pada 20-21 September 2025, tak hanya memacu adrenalin para rider. Event tahunan yang berlangsung di kaki Gunung Ijen ini juga membawa angin segar bagi perekonomian warga lokal, khususnya di Desa Tamansari, Kecamatan Licin.

Sejak H-3 acara dimulai, sejumlah rumah warga di sekitar lintasan telah disulap menjadi penginapan dadakan oleh para peserta dari dalam maupun luar negeri. Para rider memilih untuk tinggal di rumah-rumah warga demi bisa lebih dekat dengan arena balap dan mengenal karakter medan.

“Peserta ingin tinggal dekat dengan lintasan untuk latihan mengenali rintangan. Jadi mereka memilih menginap di rumah warga sekitar,” ujar Race Director BIG Downhill 2025, H. Munif, Sabtu, (20/9/2025). 

Fenomena tersebut dimanfaatkan warga untuk membuka ruang tamu, kamar kosong, hingga bangunan belakang rumah sebagai tempat inap. Tak sekadar menyewakan tempat, warga juga turut menyediakan konsumsi harian bagi tamu-tamunya. Menunya? Khas masakan rumahan lokal yang menggugah selera.

Kustina, seorang ibu tunggal dengan dua anak, mengaku sangat terbantu secara ekonomi dengan adanya event BIG Downhill. Rumahnya disewa oleh rider asal Bandung sejak empat hari sebelum lomba.

Kustina, pemiliki rumah yang disewa oleh peserta BIG Downhill 2025 asal Bandung. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

“Kami juga menyiapkan makan 3 kali sehari, untuk menu yang disiapkan menu-menu makanan sehari-hari khas masyarakat lokal,” katanya. 

Kustina berharap kegiatan seperti ini terus diadakan setiap tahun. Menurutnya, manfaat dari BIG Downhill sendiri sangat nyata dan terasa. 

Harapan serupa disampaikan Slamet Hariyanto. Tahun ini, rumahnya ditempati rider asal Filipina. “Terima kasih untuk penyelenggara, terutama Pak H. Munif, yang sudah membuat warga bisa ikut menikmati berkah acara ini,” ungkapnya.

Melihat antusiasme dan dampak positif ini, warga berharap event berskala internasional seperti BIG Downhill 2025 dapat rutin digelar di Banyuwangi. Hal ini tidak hanya mempromosikan keindahan alam lokal, tapi juga membuka keran rezeki yang lebih luas bagi masyarakat. 

Semangat gotong royong dan keramahan warga, Desa Tamansari, Kecamatan Licin, Banyuwangi, membuktikan bahwa ajang olahraga bisa menjadi momentum emas untuk menumbuhkan ekonomi berbasis komunitas.

Untuk diketahui, terselenggaranya event BIG Downhill 2025 merupakan hasil kolabosari Pemkab Banyuwangi, Dispora Banyuwangi dan komunitas sepeda gunung Sego Anget Racing Team (SART) yang diketuai oleh H. Munif. (*)