TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi (Pemkab Banyuwangi) akan mulai mengosongkan Pasar Banyuwangi pada awal bulan Mei 2024 mendatang karena akan dimulainya proyek revitalisasi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Pemkab Banyuwangi, Nanin Oktaviantie mengatakan, berdasarkan informasi yang telah diberikan oleh Balai Prasarana Permukiman wilayah Jawa Timur (BPPW Jatim) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), jika proyek revitalisasi Pasar Banyuwang sudah masuk dalam proses tender atau lelang.

“Setelah mendapat kabar itu, Diskop UMP dan bersama DPUCKPP beberapa hari lalu telah turun ke tempat rencana revitalisasi dan relokasi untuk meninjau persiapannya,” kata Nanin, Rabu (24/4/2024).

Tepatnya, masih Nanin, pada tanggal 1 hingga 7 Mei para pedagang Pasar Banyuwangi diminta sudah mulai bisa bergeser atau pindah semua ke tempat relokasi yang telah disiapkan. Hal itu harus segera dilakukan pasalnya pada tanggal 10 Mei revitalisasi pasar Banyuwangi akan segera dilakukan pembersihan hingga pembongkaran.

“Senin (22/4/2024) lalu, kami telah mengumpulkan para perwakilan pedagang dan beberapa paguyuban Pasar Banyuwangi untuk memberikan informasi, jika mulai tanggal 1 sampai 7 Mei teman-teman pedagang sudah bisa mulai bergeser ke tempat relokasi,”  ucap Nanin saat diwawancarai.

Nanin juga menambahkan, untuk tempat sementara yang diperuntukan bagi para pedagang yang akan direlokasi tersebut yakni di kawasan gedung wanita. Dikatakan tempat relokasi sudah siap, tinggal hanya memperbaiki sedikit seperti pembenahan paving. 

“Nah untuk pembenahan tersebut diurus oleh DPUCKPP,” tandasnya.

Selain itu, dari informasi yang telah diterima oleh Diskop UMP Banyuwangi sebelumnya, Kementerian PUPR rencananya di tanggal 20 Mei sudah akan dilakukan penandatangan kontrak dengan pihak ketiga sebagai pemenang tender proyek revitalisasi.

Nanin juga menuturkan, apabila pemindahan para pedagang Pasar Banyuwangi tersebut akan difasilitasi oleh Pemda, seperti armada kendaraan yang include dengan driver hingga bahan bakar kendaran. Untuk selebihnya seperti tenaga angkut akan diserahkan kepada pedagang itu sendiri.

“Intinya kita standby kan kendaraan untuk mobilisasi perpindahan para pedagang,” terangnya.

Dengan akan dimulainya proyek revitalisasi Pasar Banyuwangi, Nanin berharap, revitalisasi tersebut bisa berjalan lancar, terlebih saat relokasi pedagang agar aman tanpa kendala apapun dan semua pedagang terfasilitasi hingga terwadahi dengan baik.

Karena seperti apapun, Nanin melanjutkan, tujuan dari revitalisasi Pasar Banyuwangi adalah demi kesejahteraan para pedagang. Karena Pasar Banyuwangi sendiri belum mendapat revitalisasi sebelumnya. Tak hanya itu, Pasar Banyuwangi dikatakan kurang representatif sehingga membuat pasar yang terletak di Jalan Susuit Tubun, Kelurahan Kepatihan itu kurang banyak diminati oleh konsumen.

“Pasar Banyuwangi kurang ramai, banyak lapak yang mati kosong dan konsumen enggan masuk kedalam pasar karena kondisi kurang bagus,” cetus Nanin.

Dengan upaya revitalisasi Pasar Banyuwangi ini, dukungan dari pedagang dan masyarakat akan sangat diperlukan, supaya proyek dapat berjalan lancar mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga sampai tahap terakhir penataan.

“Dengan direvitalisasinya Pasar Banyuwangi yang nyambung dengan revitalisasi Asrama Inggrisan diharapkan bisa membuat daya tarik wisatawan hingga menjadi jujugan wisata,” pungkas Nanin.

Sebagai Informasi, dari data terakhir Diskop UMP, sebanyak 352 pedagang di Pasar Banyuwangi yang bakal direlokasi. Sedangkan untuk kontrak kerjanya selama 365 hari. (*)