TIMES BANYUWANGI, MALANG – Kota Malang ini belakangan dilanda cuaca ekstrem. Berdasarkan prediksi BMKG, cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang bakal melanda Kota Malang sepanjang Februari 2025 ini.

Melihat kondisi tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang telah melakukan pemetaan titik titik rawan terjadinya pohon tumbang akibat cuaca ekstrem.

Kabid Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kota Malang, Laode KB Al Fitra mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemantauan titik rawan sejak beberapa waktu lalu. Bahkan, masyarakat diimbau melapor agar bisa dilakukan perempesan.

“Sudah kita jadwalkan untuk dilakukan perempesan kawasan, ini diluar jadwal kamu sesuai permohonan,” ujar Laode, Minggu (9/2/2025).

Laode menjelaskan, setidaknya ada 15 titik wilayah di Kota Malang yang dinilai rawan terjadi pohon tumbang.

Di antaranya, ada di Jl Mayjend Sungkono, Jl Raya Tlogomas, Jl Letjen Sutoyo, Jl Letjen S Parman, Jl Karya Timur, Jl Tenaga, Jl LA Sucipto, Jl Semeru, Jl Kawi, Jl A Yani, Jl Ciliwung, Jl Borobudur, Jl Ki Ageng Gribig, Jl Kol Sugiono dan Jl Jaksa Agung Suprapto.

“Secara berkala, kamu melakukan pemetaan terhadap pohon yang rawan tumbang dan dahan yang rawan patah. Ada 15 titik yang kami petakan,” ungkapnya.

Oleh sebab itu, Laode mengimbau kepada masyarakat dan pengendara untuk lebih waspada menghadapi cuaca ekstrem, khususnya angin kencang. Diminta untuk lebih menghindari berhenti di daerah rawan pohon tumbang demi keselamatan bersama.

“Menghadapi cuaca ekstrem akhir-akhir ini agar berhati-hati jika melewati kawasan yang banyak pohonnya dan segara laporkan jika melihat pohon rawan tumbang,” ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, BMKG Jawa Timur (Jatim) memprediksi angin kencang dan hujan lebat ini terjadi hingga Februari 2025 ini, termasuk di Kota Malang. Cuaca ekstrem ini terjadi akibat fenomena gelombang atmosfer Mjo dan Rossby. (*)