TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kembali mencuri perhatian wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. 

Ya, keindahan alam yang memukau dan kekayaan budaya yang khas menjadikan kabupaten di ujung timur Pulau Jawa ini sebagai destinasi favorit bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Pantai-pantai eksotis seperti Pulau Merah dan Teluk Hijau, serta fenomena kawah blue fire di Kawah Ijen, menjadi daya tarik utama yang membuat Banyuwangi ramai dikunjungi. Ribuan wisatawan berbondong-bondong datang untuk menikmati pesona alam yang masih asri.

Lonjakan jumlah pengunjung ini tentu berimbas pada sektor perhotelan di Banyuwangi. Sejumlah hotel di kota ini melaporkan okupansi yang sangat tinggi, bahkan ada yang terpaksa menolak tamu karena keterbatasan kamar.

“Hari ini sampai tanggal 1 Januari 2025 kita fullbooked (kamar terisi penuh),” kata Marketing Communication Aston Banyuwangi, Hilman Thonthowi, Senin, (30/12/2024).

Mr & Mrs Rubi Maskot Aston Banyuwangi menghibur tamu. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia). 

Hilman mengungkapkan bahwa mayoritas tamu yang menginap di Aston datang dari kota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta. Beberapa di antaranya juga menginap sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke Bali, sementara yang lain memilih long stay untuk menikmati keindahan Banyuwangi lebih lama.

“Selama libur Nataru, okupansi Aston Banyuwangi berkisar antara 80 hingga 90 persen,” ujarnya.

Senada dengan Aston Banyuwangi, Kokoon Hotel Banyuwangi juga mengalami peningkatan okupansi yang cukup signifikan. 

Assistant Marketing Communication Kokoon Hotel, Evelyn Mey Fanny, menyebutkan bahwa tingkat hunian hotelnya rata-rata mencapai 89 persen selama libur Nataru.

“Pada tanggal 30 Desember 2024, okupansi kami berada di angka 76 persen, sedangkan untuk tanggal 31 Desember diperkirakan mencapai 70 persen,” jelas Evelyn. 

Namun, yang paling menonjol adalah tingkat hunian yang mencapai 100 persen pada tanggal 27 Desember 2024, dan 99 persen pada 25 dan 28 Desember 2024. 

“Kami optimis, okupansi akan terus naik seiring dengan adanya last minute booking,” ungkap Evelyn.

Sementara itu, Kabid Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq mengaku bersyukur dengan okupansi wisatawan selama libur Nataru 2024 di Banyuwangi. 

“Alhamdulillah, Banyuwangi masih menjadi rujukan wisatawan untuk berlibur,” kata Rofiq.

Dia menyampaikan, terimakasih kepada media dan influencer yang terus mempromosikan Banyuwangi. Menurut Rofiq, lonjakan wisatawan ini tak lepas dari peran serta keduanya yang senantiasa mempublish keunggulan dan pesona Banyuwangi. 

“Kami berharap kepada hotel yang ada di Banyuwangi untuk selalu memberikan pelayanan sebaik mungkin, agar para wisatawan betah dan long stay di Banyuwangi,” ujarnya. 

Dengan segala daya tarik yang dimiliki, Banyuwangi semakin dikenal sebagai destinasi unggulan di Indonesia. Sejumlah pihak berharap, keberhasilan ini dapat berlanjut dan mendukung pemulihan ekonomi lokal, terutama di sektor pariwisata. (*)