TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Referensi bagi yang akan merayakan akhir pekan atau liburan. Di Banyuwangi, Jawa Timur, terdapat sebuah destinasi wisata yang menawarkan panorama alam nan asri dengan kesejukan udara khas pegunungan. Berbalut barisan bangunan rumah nuansa Eropa, peninggalan masa kolonial Belanda.
Makin menarik, jujugan Healing kekinian ini juga menyuguhkan seduhan coklat terbaik di Indonesia. Dengan cita rasa khas manis legit dan gurih yang melegenda. Ya, destinasi wisata ini adalah Doesoen Kakao Kendenglembu, di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore. Dibawah naungan PTPN XII Kebun Kendenglembu.
Tempat rekreasi ini sangat cocok untuk lokasi edukasi sang buah hati. Bisa belajar tentang beragam jenis tumbuhan, khususnya kakao. Serta mempelajari tentang warisan sejarah peninggalan kolonial Belanda. Dan memang benar, di sini terdapat seabreg bangunan bergaya eropa dengan usia ratusan tahun.
Makin istimewa, disini juga terdapat batu lumpang, batu lesung, dan peralatan dari serpihan batu yang diperkirakan berasal dari masa 1000-800 tahun Sebelum Masehi (SM).
Batuan tersebut merupakan situs pemukiman kebudayaan neolitik yang sangat penting karena memperkenalkan peninggalan-peninggalan pada masa awal kolonisasi wilayah timur pulau Jawa oleh masyarakat penutur bahasa Austronesia.
Keberadaan mengenai Situs Kendenglembu pertama kali dilaporkan oleh W. Van Wijland dan J. Bruuman pada tahun 1936.
Satu lagi, detinasi ini juga mampu menjadi tempat nostalgia para orang tua. Mengenang masa kecil saat bermain dibawah pohon kakao sambil menikmati manis lumer biji kakao yang telah masak.
Dan setelah puas berjalan-jalan, seduhan coklat hangat dengan kualitas terbaik di Indonesia bisa langsung disruput di Cafe Doesoen Kakao. Manis legit dan gurihnya sekejab bakal membuat segar suasana. Coba bayangkan. Pasti menyenangkan.
Eits, tunggu dulu. Doesoen Kakao yang letaknya tepat dipinggir Jalan Lintas Selatan (JLS), juga pilihan tepat bagi kalangan profesional, kaum milenial dan pasangan muda mudi yang sedang dimabuk asmara. Mulai tempat meeting hingga cafe dengan konsep romantis semua ada.
Manager PTPN XII Kebun Kendenglembu, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, STP, menjelaskan, Doesoen Kakao Kendenglembu merupakan salah satu destinasi wisata unggulan dibawah naungan PTPN XII Kebun Kendenglembu. Selain menyajikan keindahan dan kesejukan alam, juga menawarkan heritage berupa rumah-rumah perkebunan peninggalan era kolonial belanda.
“Kesejukan udara pegunungan, alam yang masih asri, dipadu bangunan peninggalan kolonial, membuat kita seolah sedang berada di eropa,” katanya, Sabtu (24/6/2023).
Yang paling memberi kesan, masih Ahsan, sapaan akrab Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, adalah seduhan hangat coklat kualitas terbaik produksi PTPN XII Kebun Kendenglembu. Bagi pecinta coklat, di Doesoen Kakao Kendenglembu juga dipajang beragam produk berbahan baku coklat. Mulai bentuk serbuk sampai coklat batangan yang legit.
PTPN XII Kebun Kendenglembu, memiliki 200 hektar tanaman kakao. Dengan rincian, 126 hektar tanaman kakao jenis Bulk dan 94 hektar jenis Edel. Tanaman kakao dengan usia 20-70 tahun diarea Afedeling Pabrik Pager Gunung tersebut merupakan bahan baku ragam sajian coklat ditempat ini.
Untuk penyuka kuliner tradisional Banyuwangi, jangan berkecil hati. Karena di Cafe Doesoen Kakao Kendenglembu, ikut disajikan santap berat menu lokal Bumi Blambangan. Termasuk kopi Banyuwangi, yang cita rasanya pilih tanding. Dan kabar baiknya, baik tiket masuk hingga seluruh sajian, dijamin tidak akan membuat kantong bolong alias harga sangat bersahabat.
“Akhir pekan atau berlibur ke Doesoen Kakao Kendenglembu, dijamin sangat menyenangkan dan pasti ingin kembali,” ujar Ahsan, yang sedang ditemani Bagian Tata Usaha (TU) PTPN XII Kebun Kendenglembu, Mulyana. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Menikmati Seduhan Coklat Terbaik Doesoen Kakao Kendenglembu
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |