Wisata

Gowes Sambil Bersosial, Menikmati Kemolekan Panorama Banyuwangi Diiringi Jazz Using

Minggu, 10 Oktober 2021 - 13:48
Gowes Sambil Bersosial, Menikmati Kemolekan Panorama Banyuwangi Diiringi Jazz Using Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani gowes bareng. (FOTO: Pemkab Banyuwangi)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Badan sehat, anti stress dan awet muda. Merupakan tiga manfaat yang bisa diperoleh dalam satu kegiatan pariwisata di Banyuwangi, Jawa Timur. Dengan rute gowes pagi atau bersepeda di Banyuwangi ini bisa sangat menyenangkan. Apalagi saat finish langsung bisa menikmati sajian jazz lokal suku Using.

Mengusung konsep sport tourism charity, Kabupaten berjuluk negeri seribu petualangan ini menjadi opsi pertama 'jujukan' para pelancong. Khususnya bagi mereka yang mendambakan pariwisata menyehatkan sambil bisa berkegiatan sosial.

Salah satu rute gowes alternatif yang dapat dipilih yakni start dari Pantai Marina Boom dan finish di Pondok Indah Glagah. Dengan jarak tempuh sekitar 13 kilometer. TIMES Indonesia merekomendasikan start dari Pantai Marina Boom ini dimulai sejak pukul 04.30 WIB.

Ipuk Fiestiandani bersepedaBupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berangkat gowes dengan rute Pantai Marina Boom - Pondok Indah Glagah. (FOTO: Pemkab Banyuwangi)

Di jam tersebut, udara pagi sangatlah sejuk dan langsung memberikan efek kelancaran peredaran darah. Ini karena, paru-paru, jantung dan otak akan disuplai oksigen dengan kadar yang sangat tinggi. Menghirup udara pagi di Banyuwangi ini, diyakini bisa memperpanjang umur dan memperlambat proses penuaan.

Tahukah kamu? Kabupaten Banyuwangi ini terkenal memiliki udara segar dengan kandungan oksigen yang cukup tinggi. Oksigen ini disuplai oleh ratusan ribu hektar hutan di Gunung Raung dan barisan pegunungan Ijen. Serta hutan lain yang ada, seperti Baluran dan Alas Purwo.

Bertolak dari Pantai Marina Boom, wisatawan akan disuguhkan kearifan lokal sekitar. Yakni kesibukan para pedagang pasar yang sudah mengais rezeki sejak pagi buta.

Gowes berlanjut, maka wisatawan akan dibuat takjub dengan hal-hal yang dilintasinya. Sawah, tata kota dan aktifitas warga Banyuwangi saat pagi hari.

Seperti julukannya The Sunrise of Java, Kabupaten Banyuwangi adalah daratan pertama di Jawa yang menjadi landasan sinar sang Surya setiap harinya. Momentum ini, semakin membuat perjalan gowes lebih memuaskan. Terlebih lagi, wisatawan tersebut dipastikan adalah orang pertama di Jawa yang melihat matahari sebelum jutaan lainnya.

Ipuk Fiestiandani bersepeda 2Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. (FOTO: Pemkab Banyuwangi)

Sesampainya di garis finish, wisatawan bisa langsung beristirahat di Pondok Indah Glagah. Sembari menikmati kopi robusta atau arabika, wisatawan disuguhkan oleh pertunjukan jazz lokal. Dimana, lagu-lagu using dikemas dengan aransemen musik jazz yang ciamik.

Pagi ini, Minggu 10 Oktober 2021, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani terpantau sedang bersepeda di rute Pantai Marina Boom - Pondok Indah Glagah. Bupati berparas elok ini ternyata tidak sendirian, banyak pehobi sepeda lainnya yang juga ikutan. Baik itu dari Bali, Surabaya dan Kediri.

"Dengan paket-paket privat yang terbatas ini, bisa menjadi alternatif berlibur secara aman di tengah pandemi. Banyuwangi sudah masuk PPKM Level 2 di mana destinasi sudah bisa dibuka. Kami juga terus memacu vaksinasi," kata Ipuk, usai gowes.

Menurut Ipuk, sport tourism charity ini juga bisa diselingi dengan kegiatan sosial. Seperti halnya berbagi sembako, santunan maupun bedah rumah. Dikesempatan ini, Ipuk juga memberikan bantuan sembako kepada beberapa warga yang membutuhkan.

"Jadi, aktivitas yang kita lakukan ini bisa juga memiliki dampak sosial. Membantu sesama yang kurang beruntung. Wisata dapat, olahraga dapat, aksi sosial dapat. Insya Allah sehat lahir batin," ungkap Ipuk.

Salah satu wisatawan yang ikut bersepeda, Rendy Saputra mengaku puas dengan pengalamannya melancong ke Banyuwangi. Tidak hanya menyehatkan, trip gowes pagi ini baginya sangatlah istimewa. Karena penampilan jazz yang disuguhkan.

Ipuk Fiestiandani bersepeda 3Suasana jazz Using di Pondok Indah Glagah, Banyuwangi. (Foto: Pemkab Banyuwangi)

“Senang sekali bisa gowes lagi ke luar kota, dan kali ini ke Banyuwangi. Hari Kamis saya dikabari siapa yang mau gowes bareng di Banyuwangi, saya langsung oke. Rutenya asyik, pemandangannya keren, masyarakatnya ramah, seru juga sambil aksi sosial,” ungkap Rendy Saputra.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M.Y Bramuda mengakui jika konsep sport tourism charity ini lahir dari wabah Covid-19. Selama pandemi berlangsung, dirinya dituntut untuk berpikir keras soal keberlangsungan ekonomi para pelaku wisata.

Ditengah masa sulit inilah, selanjutnya muncul banyak ide gagasan yang selanjutnya diimplementasikan melalui program inovasi pariwisata. Salah satunya seperti event Jazz Kopi yang menggabungkan antara hobi dan kegiatan pariwisata.

"Digelar dengan konsep back to nature, puluhan penghobi sepeda diajak gowes menyusuri pesisir pantai. Menikmati bangunan-bangunan heritage, menembus hiruk pikuk perkotaan, melewati sawah dan pedesaan, hingga berakhir di poin cliffs Pondok Indah Banyuwangi yang berada di perbukitan lereng Gunung Ijen," ucap Bramuda.

Menurutnya, event Jazz Kopi terasa begitu cozy karena langsung digelar di perkebunan kopi. Kuliner, makanan dan kue yang disajikan adalah menu khas masyarakat suku Using.

Selain Pondok Indah, ada juga beberapa tempat yang siap untuk menjadikan destinasi. Di antaranya Dusun Rembang, Desa Banjar, Kecamatan Licin yang menyuguhkan lansekap persawahan, kawasan perkebunan Kalibendo yang dinaungi rindang pepohonan sampai gemericik air terjun.

"Rencananya acara serupa akan terus digelar setiap bulan dengan mengangkat tema lain seperti coklat. Disini wisatawan pasti larut dalam keseruan. Cocok bagi wisatawan yang ingin melarikan diri sejenak dari beratnya pekerjaan," ujar Bramuda.

Selain bisa menikmati kopi khas Banyuwangi, pengunjung juga dimanjakan dengan gelaran konser jazz lokal suku Using. Untuk menunya sendiri, event ngopi jazz ini menyuguhkan kopi Kemiren, kopi Ijen, Exelsa Coffee Gombengsari, dan Wine Coffee Kalibaru yang disajikan secara tradisional. Berminat? Yuk berwisata ke Banyuwangi saja. (*)

Pewarta : Agung Sedana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.