TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Ingin menikmati suasana alam asri dengan udara segar dan jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota. Hutan mangrove Jatipapak, di Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) Banyuwangi, kiranya cocok bagi para pecinta wisata alam yang ingin mencari pengalaman wisata seru nan edukatif.

Sebagai informasi, zona pemanfaatan hutan Jatipapak berada di wilayah kerja Resort Kucur Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Muncar. Memiliki luas sekitar 70,71 hektare dengan tutupan lahan berupa tegakan Jati dan Mahoni, wilayah ini dulunya merupakan kawasan Perum Perhutani, serta hutan mangrove di pesisir pantai. 

Meskipun akses menuju hutan Mangrove Jatipapak tidak mudah dilalui, namun setelah sampai kalian bakal dibuat takjub akan pesona alamnya. Bagaimana tidak kalian akan dibawa masuk menikmati rindang hutan mangrove yang terbagi menjadi 3 zona hingga menuju pantai.

Sekali mendayung dua hingga tiga pulau terlampaui. Selain mendapat suasana rindang nan hijau pepohonan Mangrove, edukasi yang akan diberikan oleh para petugas terkait Mangrove sangatlah bermanfaat. Mulai dari fungsi Mangrove sebagai benteng alami juga habitat alami dari berbagai jenis burung termasuk burung bangau.

Menjelajahi Hutan Mangrove dengan berjalan diatas jembatan kayu, setiap zona akan menampilkan jenis Mangrove yang berbeda. Hal ini nampak pada bentuk perakaran, daun hingga buahnya. Tentunya setiap jenis Mangorve pada zona tertentu memiliki fungsinya masing-masing.

Ujung hutan Mangrove Jatipapak. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

“Di hutan Mangrove Jatipapak terdapat 17 Jenis Mangrove yang didominasi oleh Jenis Ceriops Tagal dan Rhizophora Apiculata,” Kepala BTNAP Novita Kusuma Wardhani, Kamis (25/7/2024).

Tak hanya itu, Hutan Mangrove Jatipapak juga memiliki alternatif wisata lain yakni, Mangrove Trail Jatipapak yang sengaja dibangun untuk menelusuri area Hutan Mangrove. Rute Mangrove Trail sendiri mempunyai panjang trek sekitar 600 meter yang terbentang hingga sampai ke tepian Teluk Pang-Pang.

Terdapat destinasi lain yang juga menjadi daya tarik hutan Jatipapak.  Adanya Landasan Pacu atau Airstrip Jatipapak yang digunakan untuk landasan terbang pesawat Microlight Trike membuat kesan lain yang jarang dijumpai. Pesawat tersebut digunakan untuk kegiatan perlindungan dan pengamanan Kawasan TN Alas Purwo lewat Patroli Udara. 

Landasan pacu Jatipapak dan sekitarnya merupakan area terbuka, sehingga tumbuh rumput-rumput yang disukai satwa. Selain itu adanya bak minum satwa membuat satwa-satwa liar seperti Banteng Jawa, Merak Hijau, Ayam Hutan datang ke Airstrip Jatipapak untuk mencari makan. 

Area terbuka tersebut memang sengaja dibuka sebagai alternatif dari destinasi Sadengan. Apalagi di Jatipapak terdapat camp area yang memungkinkan pengunjung bermalam dengan menyaksikan kehidupan malam di pinggiran hutan Alas Purwo. (*)