TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi (Disbudpar Banyuwangi) mengapresiasi kepatuhan para pengelola destinasi wisata dalam menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan kuota pengunjung maksimal 25 persen.

Hal ini dilakukan setelah adanya monitoring yang dilakukan Disbudpar Banyuwangi pasca dibukanya kembali 15 tempat wisata di Bumi Blambangan.

Kepala Disbudpar Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda menyampaikan, pihaknya akan terus melakukan pemantauan terhadap tempat wisata yang sudah diizinkan untuk dibuka.

Selain menjadi salah satu cara dalam  pengawasan tempat wisata, hal ini juga dijadikan sebagai bahan evaluasi kebijakan pemerintah kabupaten Banyuwangi.

"Kami memiliki sistem yang dapat memantau langsung pengelolaan tempat wisata. Baik dari kuota pengunjung yang bisa dilihat melalui penjualan tiket. Bersyukur mereka sejauh ini patuh kepada regulasi penerapan protokol kesehatan dan dengan kuota 25 persen," kata Bramuda, Jumat (24/9/2021).

"Meski terbatas dengan aturan masuk ke destinasi wisata dan harus ada pembatasan, tidak menyurutkan antusias masyarakat untuk berkunjung," lanjutnya.

Masih Bramuda, sejak awal dibukanya kembali tempat wisata. Jumlah pengunjung tercatat sudah mencapai 11 ribu orang, sedangkan di minggu ini sudah naik menjadi 14 ribu pengunjung.

Selain itu Disbudpar Banyuwangi juga mencatat adanya peningkatan jumlah tamu yang menginap di berbagai hotel.

"Keterisian hotel dari yang awalnya sekitar di angka 4 ribu, kini sudah mulai merangkak naik menjadi 5 ribuan tamu hotel," ucap Bramuda.

Dengan angka kenaikan tersebut, Bramuda juga menyampaikan bahwa kondisi destinasi wisata di kabupaten Banyuwangi masih dalam kategori normal dan aman.

Selain dengan diberlakukannya syarat sudah mengikuti program vaksinasi bagi wisatawan. Disbudpar Banyuwangi juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker dan menjaga jarak minimal 1 meter, hingga diwajibkan pula untuk mencuci tangan sesering mungkin di lokasi destinasi wisata. (*)