TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Madrasah di Banyuwangi, Jawa Timur, akan memiliki kualitas pelayanan yang terdepan, khususnya dalam digitalisasi. Sebab LP Ma’araif NU Banyuwangi selaku lembaga yang menaungi, telah memiliki Balai Latihan Kerja Komunitas (BLK Komunitas), yang fokus di bidang digitalisasi multimedia.

BLK Komunitas tersebut berada di Dusun Semalang, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, kabupaten setempat.

Direktur BLK Komunitas LP Ma'arif NU Banyuwangi, Nuruddin mengatakan, BLK Komunitas mulai dibangun pada pertengahan tahun 2021. Dan sebenarnya pada Desember 2021, sudah terselesaikan. Launching secara resmi dilakukan pada Senin, 19 September 2022. Sekaligus dikemas dalam rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) LP Ma’arif.

“BLK Komunitas ini akan menjadi tempat penggemblengan para guru muda LP Ma’arif,” katanya, Selasa (20/9/2022).

Dalam waktu dekat, masih Nuruddin, LP Ma’arif NU Banyuwangi, akan menggelar pelatihan berbasis kompetensi konsentrasi desain grafis. Menjadi peserta adalah para guru madrasah. Terutama mereka yang memiliki bakat atau ketertarikan dibidang desain grafis.

“Kehadiran BLK Komunitas ini merupakan ikhtiyar dari LP Ma'arif NU Banyuwangi untuk senantiasa meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan,” bebernya.

Ketua LP Ma’arif NU Banyuwangi, Zaki Almubarok. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

BLK Komunitas LP Ma’arif NU Banyuwangi ini dibangun dengan konsep modern, indah dan menyenangkan. Dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, seperti ruang teori ber-AC dengan kapasitas 16 kursi. Komputer teknologi Pentium Core i5 juga terdapat dalam ruang praktikum. BLK Komunitas ini pun dilengkapi ruang instruktur, ruang studio, ruang tamu, pantry dan kamar mandi.

Ketua LP Ma’arif NU Banyuwangi, Zaki Al Mubarok menambahkan. BLK Komunitas sengaja didirikan guna menyongsong madrasah go digital. Karena faktor terpenting dalam suksesi program digitalisasi adalah peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Program digitalisasi madrasah harus didukung dan ditindaklanjuti dengan peningkatan kompetensi guru,” katanya.

Yang perlu dipahami bersama, kemajuan teknologi era modern sudah tidak terbendung lagi. Akhirnya, seluruh aspek kehidupan harus mampu menerima dan merespon dengan baik. Salah satunya yakni sisi pendidikan atau proses digitalisasi pendidikan.

Fenomena digitalisasi pendidikan akan mempermudah berbagai pekerjaan khususnya bagi guru dan peserta didik. Contoh dari digitalisasi pendidikan yang positif yakni terlaksananya kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mengusung konsep penggunaan teknologi sebagai bentuk dari penjagaan protokol kesehatan.

Kemudian, para guru sendiripun juga mendapat kemudahan dalam mengisi penilaian maupun memberikan tambahan dukungan bagi pembelajaran peserta didik. sebab segala sesuatu dapat dijalankan secara online.

Kebutuhan digitalisasi disektor pendidikan semakin meningkat seiring berkembangnya kebutuhan para peserta didik terhadap informasi.

Jika dahulu guru dan peserta didik harus berjalan ribuan kilo dan bahkan hanya bisa mendapatkan satu materi saja, namun hari ini kecanggihan teknologi mengubah segalanya. Bahkan sebelum peserta didik diajarkan topik tersebut, mereka bisa mencari tahu terlebih dahulu untuk mempelajarinya.

Dengan begitu, madrasah atau sekolah dapat menjadi tempat untuk wadah konfirmasi keilmuan. Artinya peserta didik dapat belajar lebih optimal lagi dibandingkan hanya sekedar menggunakan teknologi untuk hal-hal tak bermanfaat.

Dan tuntutan kecanggihan teknologi era modern ini ditangkap oleh LP Ma’arif NU Banyuwangi. Selanjutnya ditindaklanjuti dengan pembangunan BLK Komunitas. Yang diharapkan keberadaanya mampu mendorong peningkatan kualitas pendidikan madrasah dikabupaten ujung timur pulau Jawa.

“Kami awali dengan niatan baik, kerja keras dan inovasi, semoga BLK Komunitas LP Ma’arif NU Banyuwangi, bisa mewujudkan lembaga pendidikan madrasah menjadi motor digitalisasi pendidikan di Banyuwangi,” cetus Ketua LP Ma’arif NU Banyuwangi, Zaki Almubarok. (*)