https://banyuwangi.times.co.id/
Pendidikan

Pemkab Banyuwangi Gandeng Lembaga Internasional Wujudkan Pendidikan Inklusif

Selasa, 25 Februari 2025 - 16:30
Pemkab Banyuwangi Gandeng Lembaga Internasional Wujudkan Pendidikan Inklusif Suasana saat Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, saat memberikan sambutan. (FOTO : Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Banyuwangi menggandeng lembaga internasional untuk berkolaborasi mewujudkan pendidikan inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Kolaborasi tersebut diwujudkan dalam kegiatan dengan tajuk aktualisasi sekolah luar biasa sebagai pusat sumber (Resource Centre) untuk mendukung Banyuwangi lebih inklusif, di Pendopo Sabha Swagatha, Selasa (25/2/2025).

Kegiatan yang ditujukan sebagai upaya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan ABK, ini turut dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB) periode 2022-2024 Abdullah Azwar Annas melalui saluran virtual. 

Turut hadir pula Perwakilan Perkins International, Chenmin Parera, Founder Global Village Foundation, Andy Bracey, Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno, dan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung.

Kepala Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Banyuwangi, Masfufah menjelaskan, bahwa saat ini SLB berkolaborasi dengan pemerintah dan lembaga non-pemerintah sedang menginisiasi sekolah model yang akan menjadi rujukan bagi orang-orang yang ingin belajar tentang cara menangani ABK secara efektif.

Pemkab-Banyuwangi.jpgFoto bersama usai acara berakhir. (FOTO : Ikromil Aufa/TIMES Indonesia)

“Kami menggandeng lembaga internasional seperti Perkins International dari Amerika Serikat, untuk memberikan pelatihan kepada guru dan orang tua tentang cara berkomunikasi dan menangani anak-anak dengan kebutuhan khusus seperti ASD (Autism Spectrum Disorder),” kata Masfufah, Selasa (25/2/2025).

Menurut Masfufah, sekolah model ini tidak hanya menyediakan fasilitas yang ramah disabilitas tetapi juga menerapkan kurikulum yang dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan individu setiap siswa.

“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap para guru dan orang tua dapat lebih memahami cara berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus, sehingga mereka merasa lebih diterima dan termotivasi untuk belajar,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Banyuwangi, Suratno mengungkapkan, bahwa kolaborasi antara pemerintah dan lembaga non-pemerintah sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan setiap anak.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh berbagai lembaga ini. Dengan keterbatasannya, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri. Sehingga, kolaborasi dengan swasta menjadi opsi untuk mewujudkan tujuan pendidikan inklusif ini,” kata Suratno.

Sementara itu, Founder Global Village Foundation, Andy Bracey menjelaskan, bahwa sejak 2021 Global Village Foundation konsisten memberikan dukungan untuk penguatan program inklusif di Banyuwangi. Antara lain pemberian ratusan kursi roda bagi penyandang disabilitas di Banyuwangi.

“Kami sudah berkeliling ke berbagai wilayah. Sejauh ini, saya tempatkan Banyuwangi di posisi teratas sebagai daerah yang banyak menggulirkan program pro difabel,” jelasnya.(*)

Pewarta : Muhamad Ikromil Aufa (MG)
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.