TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Institut Agama Islam Darussalam (IAIDA) Blokagung kembali melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) melalui pembinaan mutu madrasah dan pesantren bertajuk “Inovasi Pendidikan Madrasah atau Pesantren Dalam Era Society 5.0″.
Seminar dilaksanakan sekaligus sebagai peringatan hari kemerdekaan digelar di aula SMA NU Kalibaru. Puluhan guru serta kepala sekolah ataupun madrasah yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PCNU Banyuwangi hadir guna bertatap muka dan sharing bersama.
Acara dibuka langsung oleh Rektor IAIDA Blokagung, Dr. KH. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.E.I. Diawali dengan menyanyikan Indonesia raya, Mars Syubbanul Wathon dan Shalawat badar menyusul dinyanyikan secara bersama-bersama. Tentu hal itu menjadi penggugah semangat perjuangan dalam mengisi kemerdekaan.
Drs. Hari Prasmono, M.Pd.I, Kepala SMA NU Kalibaru mengapresiasi kerja sama dalam bentuk kegiatan pembinaan seperti yang dilakukan IAIDA Blokagung pada sekolah swasta di bawah naungan Ma’arif. Karena hal ini dianggap dapat memberikan binaan inovasi pendidikan agar mampu sejajar dengan sekolah negeri dan sekolah swasta yang telah bereputasi.
Pada kesempatan itu, Rektor IAIDA Blokagung dan Kepala SMA NU Kalibaru memberi santunan kepada anak yatim di sekitar area sekolah. Tak lupa sebelum memulai seminar, peserta serta seluruh undangan yang hadir berdoa bersama guna memohon supaya mendapat ridho dan berkah dari Allah swt. Rangkaian do’a yang dipimpin oleh Drs. H. Moh. Khozin Kharis, MH. berjalan khusyuk dan khidmat.
Adapun narasumber yang diundang hadirkan pagi itu adalah Ketua Prodi S2 Manajemen Pendidikan Islam IAIDA Blokagung, Dr. KH. Muhammad Imam Khaudli, S.Pd.I., M.Si. Dengan dimoderatori langsung oleh Wakil Dekan satu Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIDA Blokagung, Moh. Harun al-Rosid, M.Pd.I.,.
Dikemukakan, tujuan utama dari seminar tersebut adalah sebagai wadah sharing kegiatan unggulan dari tiap-tiap sekolah dan madrasah. Tak ayal, peserta saling berebut melontarkan keluh kesah dan pertanyaan terkait kendala yang dihadapi, serta tak jarang mereka meminta kiat dan saran inovasi guna pengembangan madrasah dan sekolah yang dikelola oleh peserta.
Rektor IAIDA menyampaikan, perubahan adalah keniscayaan termasuk dalam pengelolaan madrasah maupun sekolah. “Inovasi itu penting, karena perubahan adalah sebuah keniscayaan, teruslah berkembang agar tidak hilang, maka di era society 5.0 saat semua terhubung dengan dunia digital pengelola madrasah maupun sekolah harus mampu memanfaatkan teknologi digital untuk mengembangkan kuantitas dan kualitas melalui publikasi pada media sosial yang dikelola dengan baik, tentu juga meningkatkan mutu pembelajaran dan prestasi agar semakin maju dan diminati,” paparnya.
Narasumber pun menggaris bawahi dan sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Rektor IAIDA. Dosen yang kerap kali disapa Gus Haudli itupun menyampaikan pentingnya madrasah maupun sekolah memiliki ciri khas yang dapat bersaing dan diunggulkan sehingga dapat menjadi nilai tawar kepada masyarakat agar peminat untuk menjadi peserta belajar mengalami peningkatan.
“Sebagai pengelola madrasah maupun sekolah, kita harus mampu menemukan kekhasan yang menjadi keunggulan yang dapat digunakan untuk nilai jual atau promosi,” ungkapnya.
Memang, saat ini realnya masyarakat cenderung memilih madrasah atau sekolah yang unggul dan memiliki prestasi. Tentu untuk mencapai hal tersebut, pengelola harus mampu mengemas program kegiatan dengan konsep yang menarik dan inovatif.
“Inilah yang pada akhirnya membuat madrasah dan sekolah siap berkompetisi meraih prestasi yang meningkatkan reputasi,” tambahnya.
Tak sampai disitu, semangat peserta kembali dipacu dan dikuatkan oleh moderator untuk tidak takut dalam berinovasi dan berkompetisi.Hal itu dapat dimulai untuk direalisasikan dengan cara meningkatkan kerjasama dari berbagai pihak yang siap untuk mendukung terwujudnya prestasi dan reputasi sekolah yang jauh lebih baik. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: IAIDA Blokagung Banyuwangi Minta Madrasah Beradapatasi dengan Digitalisasi
Pewarta | : Laila Yasmin |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |