TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Persewangi Banyuwangi semakin memantapkan diri dalam memperkuat benteng pertahanan. Terbaru, tim merah hitam tersebut memboyong para pemain muda Papua ke Banyuwangi.

Bergabungnya mantan punggawa mutiara hitam ke gerbang Blambangan tentu menjadi angin segar bagi Persewangi. Sebab sudah tentu akan membangkitkan semangat para pemain dalam menciptakan gol-gol terbaiknya.

Manajer Persewangi Banyuwangi, S. Jos Rudi mengatakan para pemain Papua yang diboyong ke Banyuwangi tersebut untuk mengejar target agar bisa lolos ke Liga 2 nasional.

"Meskipun masih muda mereka punya pengalaman banyak. Ini bisa jadi bekal untuk tukar pendapat dan pengalaman bersama dengan para pemain lain, agar permainan dan kerjasama di lapangan semakin baik," kata Rudi.

Seperti Barnabas Sobor dan Kaleb Sobor, duo kakak beradik ini akan memperkuat lini belakang Laskar Blambangan. Keduanya merupakan pasangan yang sudah punya chemistry bagus di lapangan hijau.

Sebelum berlabuh ke Persewangi Banyuwangi, Barnabas lebih dulu menjadi pemain di Borneo FC dengan status magang. Ia menjalani awal karirnya dengan memperkuat tim sepakbola Papua United FC pada musim 2016-2018.

Selanjutnya pada 2019 hingga 2020, Barnabas bergabung ke Persipura Jayapura U16 dan U18. Tak hanya itu, Barnabas juga pernah dipercaya untuk bermain bersama tim senior Persipura Jayapura.

Kakak Barnabas, Kaleb Sobor juga tak boleh dianggap enteng. Dengan tinggi badan masing-masing 177 dan 178 cm, duo Sobor tentu akan menjadi ganjalan bagi para pemain lawan yang akan masuk lini pertahanan belakang Persewangi.

"Dia pernah memperkuat tim Persidafon U17 pada 2017-2018 dan juga menjadi pemain di Persipura Jayapura U18, U20 dan senior pada kurun waktu 2019-2020," ungkap Jos Rudi. Bahkan, keduanya pernah menjajal bersama pertandingan Liga Menpora Cup.

Sedangkan diposisi penyerang ada Abraham Sobor. Pemain yang sebelumnya memperkuat Intim FC Solo pada musim 2020-2021 itu juga akan bergabung dengan tim sepakbola kebanggaan masyarakat Banyuwangi. Pada 2019 Abraham juga tercatat menjadi pemain Persipura Jayapura U20.

"Pemain ini juga jangan dipandang sebelah mata, ditunggu saja nanti gerbrakannya saat merumput," tegas S. Jose Rudi.

Pemain Papua lain yang memperkuat Persewangi Banyuwangi adalah Delvin Taplo. Pria kelahiran Jayapura itu akan diposisikan sebagai striker. Tubuhnya yang tidak terlalu tinggi akan sangat cepat berselebrasi dalam mematahkan serangan lawan dari berbagai sisi.

Pemain yang pernah mewakili Indonesia berlaga di Manchester United pada 2015 tersebut tercatat pernah memperkuat Pesma Manado pada 2016 dan PSBS Biak Papua pada musim 2017-2020. Delvin, siap mengobrak-ngabrik jantung pertahanan lawan.

Tak hanya itu, manajemen Persewangi Banyuwangi juga mendatangkan pemain berprestasi di AFF Youth Championship U16, Myanmar, Zidane Pulanda. Pemain kelahiran Abepura Papua itu juga siap menghancurkan lawan tengah di lapangan hijau untuk memperkuat Persewangi Banyuwangi.

"Pemain ini juga cukup bagus, dia pernah memperkuat Borneo FC pada 2016, Persikad Depok 2018, Persipura Jayapura pada 2017-2018 dan terakhir di Arema FC pada 2019," terang Jose Rudi.

Ketua Yayasan Persewangi Banyuwangi Indonesia, Moh As’adi berharap Persewangi bisa naik kasta. Upaya memasukkan para pemain Papua tersebut sebagai bentuk keseriusan manajemen dalam menghadapi kompetisi nasional.

"Ini sebagai bentuk ikhtiar. Karena biar bagaimanapun Persewangi adalah ikon Banyuwangi dan Persewangi harus diberikan yang terbaik," ungkapnya. Dengan bergabungnya pasukan Papua ke Banyuwangi, dirinya berharap besar bisa membawa dampak positif bagi para pemain, suporter demi kemajuan dunia persepakbolaan di Banyuwangi. (*)