TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Salah satu Kepala Desa di Kabupaten Banyuwangi ditahan oleh Kejaksaan Negeri atau Kejari Banyuwangi. Penahanan ini diduga karena oknum pejabat dari Desa Tegalharjo tersebut terlibat tindak pidana korupsi dana APBDes senilai Rp 1,4 miliar.

Oknum tersebut berinisial M, Kepala Desa Tegalharjo, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Setelah menjalani dua kali pemeriksaan, Kejaksaan Negeri setempat kemudian melakukan penahanan.

"Iya benar, Lapas mendapatkan titipan tahanan dari Kejaksaan Negeri Banyuwangi," kata Kalapas Banyuwangi, Wahyu Indarto, Sabtu (29/5/2021).

Sebelum ditahan, sebuah surat pemanggilan pemeriksaan terhadap oknum Kepala Desa tersebut telah beredar luas di medsos. Disinyalir, oknum tersebut telah menyelewengkan bantuan pemerintah melalui program 'Kanggo Riko' yang diperuntukkan masyarakat miskin yang memiliki usaha.

Dugaan tindak korupsi ini pertama kali mencuat dari laporan Forum Masyarakat Desa Tegalharjo yang telah melaporkan salah satu Kepala Desa ke Kejaksaan Negeri Banyuwangi.

Forum tersebut menduga kuat jika Kepala Desa yang bersangkutan telah melakukan penyelewengan uang negara melalui program 'Kanggo Riko'. Dalam laporannya, Forum tersebut menyebutkan jika seharusnya setiap penerima program 'Kanggo Riko' menerima bantuan senilai Rp 2,5 juta.

Namun Forum tersebut mendapati jika hanya Rp 1 juta saja yang diberikan. Ironisnya, bahkan juga ditemukan masyarakat yang hanya menerima Rp 600 ribu saja. Dari total ada sekitar 40 orang penerima program tersebut.

Sementara pihak Kejari Banyuwangi sendiri belum mengeluarkan pernyataan secara resmi terkait penahanan oknum Kepala Desa Tegalharjo Kabupaten Banyuwangi yang terlibat korupsi program 'Kanggo Riko' senilai Rp 1,4 miliar tersebut. (*)