TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Tidak gampang bagi anggota polisi dalam menjalankan tugas pengabdian memberi rasa aman kepada masyarakat. Kadang aksi heroik harus dilakukan. Berjibaku dalam duel guna membekuk pelaku kejahatan. Seperti yang dialami Briptu Alfian, anggota Unit Reskrim Polsek Pesanggaran, Polresta Banyuwangi. Aksi heroiknya, bikin berdecak kagum. Bagaimana tidak, ketika hendak menangkap preman pelaku pemukulan terhadap wisatawan destinasi pantai Pulau Merah, dia sempat berjibaku dalam duel.
Bahkan si preman sempat mencekik, tanda melawan. Namun, dengan berekal pengalaman, akhirnya Briptu Alfian, berhasil melumpuhkan preman pelaku pemukulan.
Preman dimaksud adalah Yudi Septian, warga Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Pada Minggu kemarin (12/5/2024), dia bersama satu orang teman, berkeliaran di area wisata pantai yang masuk kawasan Geopark Ijen tersebut.
Diduga dalam pengaruh minuman keras, tanpa sebab yang jelas mereka tiba-tiba memukul Muhammad Arief Bachtiar, seorang wisatawan pengunjung pantai Pulau Merah. Akibat bogem mentah dari si preman Yudi Septian, wisatawan asal Desa Setail, Kecamatan Genteng, tersebut sampai mengeluarkan darah.
Begitu mendapat laporan, Polsek Pesanggaran, Polresta Banyuwangi, langsung bertindak cepat. Dan preman pelaku pemukulan berhasil diamankan, meski sempat melakukan pelawanan.
“Setelah menerima laporan, kami langsung bergerak cepat. Saat ini para terduga pelaku sudah kami amankan,” kata Kapolsek Pesanggaran, AKP Lita Kurniawan, Senin (13/5/2024).
“Langkah kedua, selaku Kapolsek Pesanggaran, kami sudah mengeluarkan surat perintah bahwa setiap hari Sabtu dan Minggu, personel mem-back up pengamanan di wisata Pulau Merah,” imbuhnya.
Kedepan, Kapolsek Pesanggaran, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga Harkamtibmas demi kenyamanan bersama.
“Tentunya kita harapkan Harkamtibmas lebih baik, terutama tujuan wisata harus aman, nyaman, sehingga geliat UMKM dan roda perekonomian berjalan dengan baik dan kita semua mempunyai tanggung jawab yang sama,” paparnya.
Keberadaan preman yang berkeliaran di area destinasi wisata pantai Pulau Merah atau Red Island, tentunya akan berdampak negatif pada tumbuh kembang pariwisata setempat. Wisatawan, baik lokal, nasional maupun mancanegara akan takut berkunjung ke pantai yang masuk kawasan Geopark Ijen tersebut.
Dan ketika hal itu terjadi, maka ulah kedua preman yang dikenali sebagai warga perbatasan antara lingkungan Pulau Merah dan lingkungan Pancer itu bakal menjadi salah satu penyebab runtuhnya perekonomian masyarakat sekitar tempat wisata. Mulai dari para pedagang, pelaku UMKM hingga masyarakat pengelola destinasi pantai Pulau Merah.
Terlebih sebelumnya, Jumat, 26 April 2024, seorang remaja 17 tahun yang sedang berwisata di pantai Pulau Merah, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, telah menjadi korban pemerkosaan sejumlah pemuda bejat yang diduga preman lokal. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Faizal R Arief |