https://banyuwangi.times.co.id/
Gaya Hidup

Berbeda dengan Drakor Queen Woo, Begini Kisah Raja Go Nam Moo Versi Sejarah

Rabu, 18 September 2024 - 11:09
Berbeda dengan Drakor Queen Woo, Begini Kisah Raja Go Nam Moo Versi Sejarah Raja Go Nam Moo yang dibintangi Ji Chang Wook dalam drama Queen Woo (Foto: TVing)

TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Drama Korea atau drakor Queen Woo telah menuntaskan 8 episodenya. Drakor yang diangkat dari kisah nyata pada masa Dinasti Goguryeo ini berfokus pada perjuangan Queen Woo atau Ratu Woo (Jeon Jong Seo) untuk mempertahankan kekuasaannya setelah kematian suaminya Raja Go Nam Moo (Ji Chang Wook). 

Supaya dapat mempertahankan kekuasaannya, Queen Woo harus melakukan pernikahan levirat atau menikah dengan ipar atau adik-adik dari Raja Go Nam Moo. Sebab pasangan itu tidak memiliki keturunan. 

Dari literasi sejarah Korea yang terdapat pada Samguk Sagi dan Prasasti Agung Gwanggaeto tidak dijelaskan mengapa Raja Go Nam Moo meninggal dunia. Sumber sejarah itu hanya menuliskan Raja Go meninggal dunia secara medadak. 

Namun dalam drama, Raja Go meninggal karena menenggak minuman yang sudah dibubuhi racun. 

Raja-Go-Nam-Moo-a.jpg


Berkenalan dengan Raja Go Nam Moo

Raja Go Nam Moo merupakan Raja ke-9 dari Dinasti Goguryeo yang memiliki sebutan Raja Gogukcheon.

Ia dikenal sebagai raja yang cerdas, pemberani sekaligus bijaksana. Bahkan raja Go sukses mengembalikan kejayaan Goguryeo dengan merebut kembali tanah yang dijajah oleh Dinasti Han dari China. 

Pada perang itu, Raja Go mengerahkan 1.000 pasukan dan harus melawan 5.000 pasukan Dinasti Han. Dengan taktik dan strategi perang serta didukung dengan tentara yang terlatih, akhirnya mereka dapat memenangkan perang. 

Sebagai Raja yang pemberani, Raja Go juga turut turun ke medan perang. Dengan kemampuan berkuda, memanah dan menggunakan pedang ia berhasil menebas musuh-musuhnya. Bahkan panglima perang Dinasti Han mati dengan kepala terpenggal ditangan Raja Go.

Tak itu saja, Raja Go dikenal sebagai raja yang tegas. Siapapun yang melakukan makar alias penkhianatan terhadap pemerintahannya tidak akan diberi ampun, termasuk pada 4 saurdara laki-lakinya. 

Dalam drama, diceritakan Raja Go juga menghukum adiknya dengan mengiris batang hidung sebab ia mengincar takhta kerajaan.

Kebijaksanaan Raja Go juga diakui seluruh rakyat Goguryeo. Ia sering memberi bantuan pada keluarga yang membutuhkan, sayang pada anak-anak dan memberikan pekerjaan bagi laki-laki maupun perempuan yang sudah cukup umur. 

Raja Go juga tidak memandang status sosial dalam membantu rakyatnya. Ia juga mengangkat perdana menteri dari kalangan biasa. Keputusannya itu mendapat pertentangan di kalangan pejabat kerajaan. 

Hal tersebut juga tertulis di kisah sejarah sejarah juga mencatat kejadian ini, lho. Dilansir Samguk Sagi, kerabat ratu, Yeon Nabu, memperkuat kekuasaannya di Goguryeo. Hal ini membuat anak-anaknya memanfaatkan kekuasaan tersebut untuk menindas keturunan dari klan atau keluarga lain. 

Raja yang mengetahui hal itu langsung marah dan memutuskan mengangkat Eul Pa So seorang petani dari desa Jwamul. Sebagai Perdana Menteri Eul Pa So merupakan seorang yang cerdas akan strategi politik. Dia menjadi pejabat kepercayaan raja.

Raja-Go-Nam-Moob.jpg

Raja Go menikah dengan Woo He, perempuan dari klan Jeolnobu. Awalnya ayah Woo akan menikahkan dengan anak pertamanya Woo Sun, namun Woo Sun menolak dijodohkan, akhirnya Woo Hee yang menikah dengan Raja Go. 

Merekapun saling mencintai. Bahkan Raja Go melakukan apa saja untuk melindungi sang Ratu. Ratu Woo dibekali keterampilan menggunakan senjata, beladiri dan berkuda. Di akhir masa hidupnya, Raja Go berpesan pada Ratu Woo untuk menjaga dirinya sendiri. 

Raja Go meninggal dunia secara mendadak pada tahun 197. Dan sesuai dengan dramanya, dalam versi sejarah sang Ratu kemudian menikah dengan adik Raja Go bernama Yeon Woo yang kemudian naik takhta dengan nama Raja Sansang. 

Sayang pernikahan mereka juga tidak menghasilkan anak. Hingga akhirnya Raja Sansang menikah dengan perempuan lain dan akhirnya memiliki anak. 

Ratu Woo meninggal dunia pada tahun 234 (pada pemerintahan Raja Dongcheon). Sebelum wafat, ia berwasiat agar ia tidak dimakamkan di makam Raja Go atau Gogukcheon, suami pertamanya. Melainkan dimakamkan dekat dengan suami keduanya Raja Sansang. 

Itu karena Ratu Woo merasa malu atas apa yang telah dilakukannya semasa hidup dan tidak ingin dimakamkan di sisi suami pertamanya. Ratu Woo hingga kini dikenal sebagai ratu pemberani yang rela mengambil risiko apapun demi kejayaan Dinasti Goguryeo. Meski ia harus menikah dengan iparnya sendiri yang pada masa itu merupakan hal yang aneh. Ratu Woo juga diingat karena hanya dia satu-satunya ratu yang menikah dengan dua raja dalam satu Dinasti. 

Sejarah Korea mencatat, pada pemerintahan Raja Go Nam Moo atau Raja Gogukcheon, Dinasti Goguryeo berada dalam kemakmuran. Hingga akhirnya timbul perselisihan dan pengkhianatan yang memicu terpecahnya dinasti Goguryeo. Kini kisahnya diangkat menjadi serial drakor Queen Woo yang dibintangi Ji Chang Wook dan Jeon Jong Seo. (*)

Pewarta : Dhina Chahyanti
Editor : Dhina Chahyanti
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.