https://banyuwangi.times.co.id/
Gaya Hidup

Menikmati Lezatnya Kue Patola, Kuliner Buka Puasa Khas Banyuwangi

Jumat, 24 Maret 2023 - 14:55
Lezatnya Kue Patola, Kuliner Buka Puasa Khas Kabupaten Banyuwangi Buka puasa dengan kue Patola, kuliner tradisional khas berbuka puasa masyarakat Banyuwangi. (FOTO Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Beragam kue tradisional menjadi sajian khas saat Ramadan. Di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kue patola menjadi salah satu menu buka puasa khas.

Diwariskan turun temurun sejak ratusan tahun lalu, uniknya, kue berbahan dasar dari tepung beras menir dan direbus susun daun pisang tersebut, hanya bisa dijumpai saat Ramadan saja. Alias, kue Patola ini memang sajian menu berbuka puasa khas kabupaten paling ujung timur pulau Jawa.

Tak heran, pada bulan Ramadan, kue Patola atau yang juga disebut kue Precet, banyak menjadi berkah bagi warga Banyuwangi. Salah satunya Gus Wahyuni, salah satu penjual kue Patola diajang Banyuwangi Ramadan Street Food, di Jalan Letjen Sutoyo, Kelurahan Tukangkayu.

Menurutnya, meski termasuk jajanan zaman bahuela, Kue Patola tetap menjadi incaran menu berbuka puasa. Baik kalangan keluarga hingga milenial, tetap memburu santapan manis legit kenyal lembut ini.

"Selalu laris manis, banyak yang beli untuk makanan berbuka puasa," katanya, Jumat (24/3/3023).

Kue Patola, adalah menu berbuka puasa tradisional Banyuwangi. maka tak heran, makanan dengan rupa berwarna-warni ini hanya bisa dijumlah pada bulan Ramadan saja.

Pembuata kue Patola, memakan waktu cukup lama. Mula - mula beras menir direndam semalam, lalu direbus setengah masak selama satu jam an. Kemudian diaduk menjadi adonan dan diberi pewarna agar menarik.

Adonan lalu dicetak menyerupai mie. Cetakan diletakan pada daun pisang lalu direbus selama satu jam lebih. Sengaja dipilih daun pisang sebagai alas untuk memunculkan aroma harum yang alami. "Saya bawa puluhan bungkus kue Patola, langsung ludes," ungkapnya.

Wanita kelahiran 1964 itu, menjual kue Patola seharga Rp5.000 per bungkus. Dengan isi 3 buah kue Patola lengkap dengan juruh atau kuah santan gula merah. Dengan aroma daun pisang, kue Patola mantap disantap setelah disiram juruh.

Febriyanti, salah satu penikmat kue Patola, mengaku sangat menyukai citarasanya. Menurut, gadis asal Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, ini bulan Ramadan sekaligus menjadi pengobat rindu para pecinta kue Patola. Maklum, jajanan tradisional ini memang hanya muncul dibulan seribu bulan saja.

"Rasanya nikmat, lezat, gurih, manis. Teksturnya juga lembut, sangat cocok untuk menu pembuka berbuka puasa, lebih ramah di lambung setelah seharian berpuasa," katanya.

Nah bagaimana dengan menu buka puasa Anda? Jika belum punya bayangan, kue patola khas Kabupaten Banyuwangi ini bisa menjadi pilihannya. (*)

Pewarta : Anggara Cahya Kharisma
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.