Ekonomi

Barisan Gus dan Santri Jatim Ambil Peran di Halal Culture dan Halal Industry

Sabtu, 10 April 2021 - 23:32
Barisan Gus dan Santri Jatim Ambil Peran di Halal Culture dan Halal Industry Ketua Umum BagusS KH Fahmi A Hadzik, Sabtu (10/4/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, SURABAYA – Sejumlah perwakilan anggota Barisan Gus dan Santri (BagusS) Jawa Timur menghadiri sarasehan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi di Hotel Pesonna Surabaya, Sabtu (10/4/2021). 

Turut hadir Ketua Umum BagusS KH Fahmi A Hadzik, Direktur Pasca Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr M Mas'ud Said dan Rektor Unuja KH Abdul Hamid Wahid. 

KH Fahmi mengatakan, pertemuan antar pengurus se-Jatim kali ini membahas peluang dan potensi ekonomi di komunitas pesantren.

KH Fahmi A Hadzik

Ketua Umum BagusS KH Fahmi A Hadzik (kiri) bersama Direktur Pasca Universitas Islam Malang (Unisma), Prof Dr M Mas'ud Said (kanan), Sabtu (10/4/2021). (Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

"Karena selama ini potensi ekonomi ini tidak begitu tergali, maka kita sudah mulai waktunya untuk bangkit menghidupkan ekonomi umat, ekonomi pesantren dengan berbagai macam produk," katanya. 

Berbagai macam produk tersebut antara lain makanan, sembako, jasa dan sebagainya. "Insya Allah moga-moga ke depan kita bisa melaksanakan itu semua," harapnya. 

Lebih lanjut ia menuturkan, program ini juga akan bersinergi dengan Program One Pesantren One Product (OPOP) Jatim. 

"Ini salah satunya memang karena ada kesempatan, ada peluang dari Pemprov untuk OPOP (One Pesantren One Product) itu jadi kita harapkan nanti itu betul-betul kita manfaatkan potensi tersebut," tambahnya. 

Prof Mas'ud mengatakan, pesantren memiliki sejarah panjang secara keilmuan, kebudayaan dan networking.

Barisan Gus

Anggota BagusS Jatim dalam sarasehan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi di Hotel Pesonna Surabaya, Sabtu (10/4/2021).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia) 
 

"Produk-produk pesantren saat ini sangat banyak dan nyambung dengan kebijakan Gubernur Jatim yakni Program OPOP. Di mana industri halal dimulai dari hidup halal rezeki halal dan bekerja halal," jelasnya. 

Prof Mas'ud juga menyebut peluang industri halal Indonesia sangat besar. Apalagi Indonesia sebagai negara dengan komunitas muslim terbesar di dunia. 

Maka dari itu, anak-anak muda pesantren generasi keempat harus dibekali tak hanya produksi, tetapi juga packaging, pemasaran, dan branding. 

"Bisa tahap pertama memenuhi kebutuhan pesantren sendiri dan lingkungannya yang jumlahnya 23 ribu. Tapi juga dijual ke masyarakat di luar pesantren," tukasnya. 

Apalagi berdasarkan penelitian, Jepang dan Korea lebih suka industri makanan halal karena lebih bersih dan higienis.

"Dan biidznillah produk-produk halal itu sekarang menjadi tren dunia. Jadi halal culture namanya," jelas Prof Mas'ud. 

Oleh sebab itu, pesantren melalui BagusS dikuatkan untuk mendukung dan menjadi pemain di dalam halal culture dan halal industry

"Bicara halal, pesantren. Karena fiqih itu halal-haram. Bicara khoir, bicara mubah, makruh, pesantren. Jadi produk kita, hidup kita, rezeki kita, kerja kita bersosialisasi harus halal semua," paparnya. 

Para anggota BagusS baik alumni, wali santri kemudian santri itu sendiri nantinya akan didorong untuk lebih bisa mandiri. Produktif dan bisa menyuplai kebutuhan umat di luar pesantren. 

Saat ini dari 2.300 pesantren yang ada di Jatim 500 sampai 700 pesantren telah memiliki produk. "Cuma dia tidak dibranding," tandasnya. 

Sehingga kekurangan produk pesantren saat ini adalah packaging dan branding. "Kalau tahap berikutnya kita ada Bank Jatim Syariah, Bank Mandiri Syariah, kita tinggal penguatannya," kata Mas'ud.

Sedangkan OPOP Jatim telah mengumpulkan lebih dari 100 macam produk. 

"Dalam presentasi saya ada 20-an yang memiliki aset Rp 1 triliun. Ini pasti ekonomi kalau sudah di atas itu. Wong ada aset Rp 50 miliar aja ekonomi. Apalagi aset yang triliunan. Kalau di perbankan, Rp 1 triliun itu bisa utang Rp 2 triliun. Katanya Sri Mulyani," ucap Prof Mas'ud usai mengisi materi penguatan ekonomi dalam acara sarasehan Barisan Gus dan Santri (BagusS). (*)

Pewarta : Lely Yuana
Editor : Deasy Mayasari
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.