TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Hasil produksi tangkapan ikan nelayan di Banyuwangi, Jawa Timur pada tahun 2023 didominasi Ikan Lemuru atau bernama latin (Sardinella lemuru).

Dijelaskan oleh Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan (Disperikan) Banyuwangi, Anang Budi Wasono, Ikan Lemuru masih menjadi hasil tangkapan utama nelayan khususnya di wilayah Kecamatan Muncar. Jika menilik data, pada tahun 2023 total produksi tangkapan ikan Lemuru sebesar 13.800 Ton.

Adapun penyebab Ikan Lemuru masih menjadi buruan utama para nelayan, Anang mengatakan, karena selain dijual di pasar Ikan Lemuru banyak diserap oleh pabrik-pabrik ikan kaleng sebagai produk sarden dengan permintaan yang cukup tinggi.

“Ikan Lemuru ini masih menjadi hasil produksi tangkapan ikan paling besar di Banyuwangi,” ucapnya pada, Selasa (11/6/2024).

Selain Ikan Lemuru, hasil produksi tangkapan ikan lainya yaitu Ikan Layang Deles yang menempati urutan nomor dua, dengan total produksi sebesar 6.553 Ton pada tahun 2023. kemudian disusul Ikan Tongkol Abu sebesar 3.722 Ton.

“Lalu Ikan Slengseng sebesar 3.303 Ton lalu Gurita 1.925 Ton pada tahun 2023,” papar Anang. 

Anang juga menyebut, jumlah tangkapan ikan di Banyuwangi mengalami peningkatan signifikan. Dipaparkan pada tahun 2023 jumlah tangkapan ikan laut di perairan Banyuwangi mencapai kurang lebih 44.000 Ton. Hal ini naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2022 yaitu sekitar 20.000 Ton.

“Tahun 2023 kemarin hasil tangkapan ikan sangat melimpah,” tandasnya.

Diprediksi oleh Anang, jika tahun 2024 hasil tangkapan ikan akan lebih tinggi dari tahun 2023. Pasalnya melihat kondisi iklim yang cenderung hangat, kemungkinan membuat ikan banyak yang sedang berada di perairan laut Banyuwangi.

“Melihat kondisi iklim seperti ini, sepertinya tahun 2024 hasil tangkapan ikan semakin naik. 3 bulan ini saja, satu penyuluh sudah mencatat hasil tangkapan ikan sudah mencapai 12 ton,” pungkasnya.

Biasanya, puncak melimpahnya ikan laut di Banyuwangi terjadi pada bulan Agustus hingga Desember. Pada awal hingga pertengahan tahu n memang sedang paceklik ikan. “Puncaknya ikan terjadi saat perubahan dari angin timur ke angin barat,” ujar Anang. (*)