https://banyuwangi.times.co.id/
Ekonomi

Berkah Ramadan, Disabilitas di Banyuwangi Raup Ratusan Ribu Rupiah dari Jual Takjil

Jumat, 16 April 2021 - 17:44
Berkah Ramadan, Disabilitas di Banyuwangi Raup Ratusan Ribu Rupiah dari Jual Takjil Penyandang tunarungu menjual takjil di Banyuwangi. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pasar takjil di Kabupaten Banyuwangi tak hanya diisi golongan masyarakat biasa. Tak ingin melewatkan peluang rejeki di bulan Ramadan, kaum disabilitas pun terjun langsung berjualan aneka hidangan berbuka puasa. Dalam sekali berjualan, mereka rata-rata mampu meraup omzet Rp 300 ribu.

Meski didominasi oleh pelaku UMKM, namun lapak kaum disabilitas yang berdiri di sebelah utara kantor DPRD Banyuwangi ini cukup ramai diburu pembeli. Penelusuran TIMES Indonesia, sedikitnya ada tiga penyandang tunarungu dan satu penyandang tunadaksa yang ikut berjualan takjil.

Di sini, ragam makanan dan minuman tersaji di lapak-lapak yang berjajar kawasan Brigjen Katamso, Banyuwangi. Warna-warni minuman dingin, kue, lauk-pauk, sayur asam ataupun snack semuanya tersedia.

Meskipun terkadang masih melanggar protokol standar pencegahan Covid-19, namun para penjual takjil di kawasan tersebut masih berupaya mentaati. Dari puluhan lapak yang tersedia, ada beberapa yang senantiasa menyediakan fasilitas cairan sanitizer untuk para pembeli.

Untuk mempermudah proses transaksi, mereka dibantu oleh satu orang pendamping atau penerjemah yang berasal dari Komunitas Aura Lentera Banyuwangi.

Salah satunya penyandang disabilitas, Tricilia (22) warga Desa Olehsari, Kecamatan Glagah mengaku bersyukur telah diberi kesempatan berjualan di Pasar Takjil jalan Brigjen Katamso tersebut.

Di lapaknya, Tricilia menjual aneka jajanan. Di antaranya kolak pisang, kerupuk, pelasan, kue donat, urap-urap, kue pethula dan takjil lainnya. Harganya pun sangat murah, mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 10.000.

"Alhamdulillah kami diberi kesempatan untuk belajar berwirausaha. Dalam sekali berjualan saya bisa mencapai omzet sekitar Rp 300 ribu. Hasilnya bisa diputar kembali," kata Tricilia melalui penerjemahnya, Alfian pada Jumat (16/4/2021).

"Sama sekali saya tidak malu. Orang berjualan mencari rejeki yang halal kenapa harus malu," sambung Tricilia menggunakan bahasa isyarat yang telah diterjemahkan Alfian.

Tak hanya golongan disabilitas saja, sentra takjil tersebut rupanya juga dimanfaatkan oleh komunitas sepeda Onthel untuk mengais rezeki. Setidaknya 25 anggota Komunitas Sepeda Ontel Kertosari (KSOK) ikut menjajakan dagangan di Pasar Takjil jalan Brigjen Katamso tersebut.

Untuk memikat minat pembeli, para anggota komunitas sepeda tersebut memajang barang dagangannya di atas tobos yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa. Tidak menggunakan meja seperti lapak takjil lainnya.

Salah satu anggota KSOK, Wahyu mengatakan jika dirinya berterimakasih kepada Bupati Banyuwangi yang telah membuka kran ekonomi bagi masyarakat kecil saat Ramadan ini.

"Selain bisa tetap menjalani hobi bersepeda, kami juga mendapat penghasilan dari hasil berjualan di pasar takjil ini," kata Wahyu.

Pelaku UMKM lainnya, Sandi yang merupakan warga Kelurahan Kampung Melayu menyatakan jika omzet berjualan di pasar tersebut lumayan besar. Dalam satu kali berjualan, dirinya dapat meraup Rp 500 ribu.

"Alhamdulillah mas. Keuntungan yang kami dapat sekitar sepuluh persen sampai 20 persen. Kita juga melayani takjil online," kata Sandi, salah satu penjual di pasar takjil Ramadan di Kabupaten Banyuwangi. (*)

Pewarta : Agung Sedana
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.