https://banyuwangi.times.co.id/
Ekonomi

Jadi Tanda Pergantian Musim, Bunga Sriwil Kutil Jadi Motif Baru Batik Banyuwangi

Sabtu, 09 November 2024 - 16:25
Jadi Tanda Pergantian Musim, Bunga Sriwil Kutil Jadi Motif Baru Batik Banyuwangi Muhammad Nur Kahfi sedang menunjukkan hasil kelompok batik Papring dengan motif bunga Sriwil Kutil yang dipadukan dengan motif Gajah Oling dan motif bambu ciri khas batik Papring. (Foto : Anggara Cahya/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dunia batik Banyuwangi, Jawa Timur semakin kaya. Kali ini, bunga Sriwil Kutil atau tanaman yang bernama latin Pterocymbium tinctorium menjadi inspirasi motif baru yang memukau. Motif bunga yang identik dengan pergantian musim ini diharapkan dapat membawa semangat baru bagi para pecinta batik.

Seperti motif batik Banyuwangi lainya, diantaranya motif Kangkung setingkes, motif kopi pecah dan motif Bambu, adanya motif bunga Sriwil Kutil juga diharapkan bisa terkenal dan dapat memperkaya khazanah batik Nusantara

Batik motif Sriwil Kutil lahir dari wilayah pelosok Banyuwangi yaitu lingkungan Papring, Kelurahan Kalipuro, Kecamatan Kalipuro. Diinisiasi oleh kelompok Batik Papring dibawah binaan Kampung Baca Taman Rimba (Batara).

Dijelaskan oleh penanggung jawab kelompok batik Papring, Muhammad Nur Kahfi, adanya motif batik bunga Sriwil Kutil karena cukup banyak tumbuh disana. Menurut Kahfi, mekarnya bunga tersebut merupakan sebuah kebahagiaan bagi masyarakat sekitar.

Bagaimana tidak, Lingkungan Papring merupakan wilayah yang cukup kering, curah hujan rendah dan sulit air, bahkan pertanian mereka dulu menggunakan sistem tadah hujan. Dengan rontoknya bunga Sriwil Kutil menandakan pergantian musim dari kemarau menuju musim hujan.

“Dari sana muncul inspirasi untuk menjadikan bunga Sriwil Kutil, menjadi salah satu motif batik kebanggaan kampung Batara,” kata Kahfi, Sabtu (9/11/2024).

Kahfi juga mengungkapkan, selain batik motif bunga Sriwil Kutil motif lain yang juga sangat ditonjolkan adalah yang berhubungan dengan bambu yang mencirikhaskan wilayahnya. Mulai dari batik gedek, daun bambu dan tunas bambu atau masyarakat sekitar menyebutnya bung.

“Motif-motif batik itu juga dikombinasikan dengan motif daun kacang yang menyimbolkan tanaman komoditi warga Papring,” ujarnya.

Meskipun menjadi motif baru, motif batik bunga Sriwil Kutil tetap dikombinasikan dengan motif batik Gajah Oling. Hal ini dilakukan agar tetap tidak meninggalkan ciri khas dari batik Banyuwangi. Tentu saja juga tidak meninggalkan ciri khas bambu sebagai simbol lingkungan Papring.

Saat ini, masih kata Kahfi, kelompok batik Papring tengah mengembangkan pewarna alam. Dengan begitu pembatik Papring ikut serta dalam menjaga kelangsungan alam dengan menggunakan bahan bahan yang ramah lingkungan.

“Sekarang kita mengembangkan pewarna batik dari bahan alami seperti pupus daun jati, jambu, mahoni, hingga pisang,” jelasnya. 

“Semoga motif batik bunga Sriwil Kutil bisa membawa dampak baik dan disukai banyak orang, sehingga bisa bermanfaat dan membuming, agar Batik Papring semakin bisa dikenal nantinya,” imbuh Kahfi.(*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.