TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dalam mencetak generasi muda cerdas dan tangguh. Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) untuk anak sekolah dan remaja hadir sebagai jurus jitu Pemkab Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan (Dinkes).
Ditandai dengan Kick Off PKG dan Launching Sekolah Rakyat, pada Senin (14/7/2025) di Gedung Pelatihan dan Pendidikan ASN, Kecamatan Licin.
Program yang memiliki tajuk Sehat Kini dan Nanti atau Sehati ini, didapuk menjadi pondasi penting dalam pembangunan daerah dengan mencetak generasi unggul.
Program PKG Sekolah ini dirancang untuk memastikan bahwa anak-anak dan remaja mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh dan teratur.
“Melalui pemeriksaan ini, kita berharap anak-anak kita dapat terpantau kesehatannya sejak dini. Kesehatan adalah syarat utama untuk mencetak generasi cerdas dan tangguh,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
Sementara itu, Plt Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, memaparkan, PKG merupakan program tindak lanjut terhadap hasil skrining kesehatan yang dilakukan di sejumlah sekolah dan posyandu. Hal ini mencakup dalam penanganan kasus gizi buruk, masalah kesehatan gigi, anemia, dan gangguan psikososial pada anak dan remaja.
Adapun untuk sasaran Program PKG terbagi menjadi jenjang SD/MTs yakni usia 6–12 tahun dengan jumlah 141.302 anak. SMP/MTs untuk siswa usia 12–15 tahun, sejumlah 76.061 anak, dan jenjang SMA/SMK/MA usia 15–18 tahun sebanyak 67.164 siswa, termasuk Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) sebanyak 1.174 siswa.
Hadir kurang lebih 45 sekolah yang mengikuti pemeriksaan kesehatan dengan jumlah sasaran 1.565 siswa. Dalam kesempatan tersebut anak-anak hingga dewasa mendapat jenis pemeriksaan kesehatan yang beragam dan berbeda-beda sesuai jenjang sekolah.
Untuk jenjang SD ada 13 jenis pemeriksaan, diantaranya siswa-siswi dicek apakah mereka mengidap cacingan, gizi buruk, hingga gangguan penglihatan dan pendengaran termasuk kebersihan gigi. Kemudian untuk jenjang SMP ada 14 jenis pemeriksaan yakni anemia, pubertas, gangguan mental emosional awal, sampai masalah gizi. Sedangkan pemeriksaan untuk jenjang SMA terkait kesehatan reproduksi, HIV/AIDS, kesehatan mental, penyalahgunaan Narkotika.
"Kami berkomitmen untuk tidak hanya mendeteksi, tetapi juga memastikan setiap kasus ditindaklanjuti hingga tuntas. Kolaborasi antara tenaga kesehatan, sekolah, dan keluarga sangat penting dalam keberhasilan program ini,” jelas Amir.
Amir mengatakan, bahwa pihaknya akan terus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat mulai sejak dalam kandungan hingga remaja. Hal ini selaras dengam program prioritas Bupati Bamyuwangi yakni kesehatan.
"Kami akan terus memberikan layanan yang menjangkau semua masyarakat Banyuwangi dalam mendukung pembangunan daerah," tuturnya.
"Kami mengimbau masyarakat untuk aktif mengikuti program-program kesehatan yang ada, dan segera melaporkan apabila menemukan gejala-gejala kesehatan yang mencurigakan, baik fisik maupun mental, pada anak-anak," pesan Amir. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |