https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Masyarakat Banyuwangi Jangan Panik, Sapi Terkena Penyakit LSD Masih Aman Dikonsumsi

Jumat, 26 Mei 2023 - 16:50
Masyarakat Banyuwangi Jangan Panik, Sapi Terkena Penyakit LSD Masih Aman Dikonsumsi Lapak penjual daging sapi di Pasar Blambangan, Banyuwangi. (FOTO: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) meminta agar masyarakat Bumi Blambangan jangan panik terhadap hewan ternak yang terkena virus Lumpy Skin Disease (LSD), karena masih aman untuk dikonsumsi.

Pernyataan tersebut diungkapkan langsung oleh Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan-Kesmavet) Dispertan Kabupaten Banyuwangi, drh. Nanang Sugiharto. 

“Hewan yang terkena virus LSD dagingnya masih aman dikonsumsi,” katanya, Jumat, (26/5/2023).

Meski demikian, lanjut Nanang, pihaknya menyarankan untuk melihat terlebih dahulu sejauh mana virus tersebut menyebar. Jika yang terserang hanya pada bagian kulit luarnya saja masih aman untuk dikonsumsi. Tapi, apabila LSD sudah menyerang terlalu melebar sampai ke daging, ia menganjurkan untuk tidak dikonsumsi atau diafkir. 

“Secara prinsip jika terlanjur dikonsumsi masih tetap aman. Karena sifat virus ini tidak menular ke manusia,” ungkapnya.

LSD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus Poxviridae, biasanya menyerang hewan sapi dan kerbau melalui gigitan serangga. 

Hewan ternak yang terinfeksi virus ini ditandai dengan munculnya benjolan pada kulit, terutama pada bagian perut, punggung dan leher.

Sapi atau kerbau terjangkit LSD dapat mengalami demam, kehilangan nafsu makan, lesu dan penurunan produksi susu. 

Nanang menjelaskan, hewan ternak yang terinfeksi akan mengalami periode inkubasi selama 5 sampai 14 hari sebelum timbul gejala. Penyebaran virus ini juga cukup cepat di antara sapi atau kerbau yang berada dalam satu kandang atau antara kadang yang berdekatan.

“Pencegahan LSD sama dengan PMK. Langkah awal yang bisa dilakukan masyarakat yaitu dengan meningkatkan dan menjaga kebersihan kandang,” urainya.

Dispertan juga telah melakukan blusukan ke kandang-kandang sapi yang ada di kabupaten paling ujung timur Pulau Jawa untuk mengambil sampel darah hewan ternak yang diduga terkena LSD. Namun, sampai saat ini di Banyuwangi, Jawa Timur, hasilnya masih negatif.

“Syukur di Banyuwangi setelah kami melakukan pengambilan sampel darah, hasilnya masih tidak ditemukan hewan ternak yang terkena LSD,” ungkapnya.

Selain melakukan survey lapangan secara langsung, Dispertan juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat peternak, memberikan vaksin dan desinfektan serta menjalankan vaksinasi ke sejumlah hewan ternak.

Perlu diketahui, Dispertan dibawah komando Ilham Juanda, mulai beberapa hari lalu telah mendistribusikan 700 dosis vaksin LSD dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim).

Vaksin kloter pertama ini difokuskan untuk sapi perah dan potong di Kecamatan Purwoharjo, Licin, Bangorejo, Tegalsari, Siliragung dan Tegaldlimo.

“Kita utamakan kepada sapi perah dan potong, karena sapi berjenis ini rentan terkena penyakit,” ujarnya. 

Nanang menambahkan, mendekati momen Hari Raya Idul Adha, kedepan pihaknya akan melakukan vaksinasi di kantong peternak dan lalu lintas ternak seperti pasar hewan di Bumi Blambangan.

“Nantinya seluruh kabupaten kita vaksin, mengingat mendekati Hari Raya Idul Adha. Supaya masyarakat merasa aman dan nyaman,” jelasnya.

Nanang meminta kepada para peternak untuk membatasi lalu lintas hewan ternak terlebih dahulu yakni, jangan mendatangkan sapi dari luar daerah dan selalu meningkatkan dan menjaga kebersihan kandang.

“Kalau ada hewan ternak warga Banyuwangi ada tanda-tanda gejala LSD, langsung laporkan kepada kami,” kata Nanang. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.