TIMES BANYUWANGI, MALANG – Saat ini, umrah menjadi pilihan pas untuk beribadah ke tanah suci. Selagi usia belum terlalu tua dan kondisi kesehatan atau fisik masih fit. Ini karena waktu tunggu ibadah haji terbilang masih lama, antara 15 sampai 30 tahun, tergantung daerah asal jemaah Indonesia. 

Melaksanakan haji atau umrah memang idaman setiap muslim di dunia. Seiring meredanya pandemi Covid-19, semangat jemaah Indonesia untuk beribadah ke tanah suci, khususnya umrah juga semakin meningkat. 

"Daftar tunggu haji masih 15 tahunan. Saya pikir, umrah menjadi pilihan terbaik saat ini. Mumpung masih diberi fisik sehat oleh Allah," kata Fahruddin, jemaah umrah asal Kota Malang yang berangkat bersama istri tercintanya, Endang. Keduanya berangkat ke Arab Saudi bersama biro umrah dan haji Tombo Ati di awal tahun 2023. 

Hal sama juga disampaikan Agus Zamroni, dari Sidoarjo yang berangkat bersama istri dan anak, serta ipar dan kerabatnya yang lain. Total ada 7 orang. "Belum bisa haji ya umrah dulu," ucapnya. 

Mereka memilih program umrah 12 hari bersama Tombo Ati setelah mendapatkan informasi terkait pelayanan dan kenyamanan untuk jemaah selama di tanah suci. Informasi digali dari pengalaman orang-orang yang sudah pernah umrah dengan Tombo Ati, dan juga dari petugas Tombo Ati yang melayani pendaftaran dan manasik. Bersama Tombo Ati mereka yakin, bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman dan sesempurna mungkin.   

Secara total, ada 41 jemaah umrah dalam rombongan yang berangkat bersama Tombo Ati kali ini. Termasuk TIMES Indonesia. Rombongan berasal dari Malang, Sidoarjo, Pasuruan, Trenggalek, Jember, Banyuwangi, Bandung, dan Kalimantan ini berangkat mulai tanggal 2 Januari dan pulang ke tanah air pada 13 Januari 2023. 

Rombongan umrah dari tour Tombo Ati berfoto di depan Masjid Nabawi usai berziarah ke makam Nabi Muhammad SAW.

Setelah melakukan dua kali manasik, teori dan praktik plus persiapan lainnya seperti paspor dan vaksin manginitis, tibalah waktu rombongan berangkat ke Arab Saudi. Kami, yang dari Malang sebanyak enam orang berangkat dari kantor Tombo Ati, di Jalan Simpang Wilis IE, Kota Malang, pada 2 Januari pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Sedangkan rombongan lain langsung menuju Bandara Juanda, Surabaya di Sidoarjo.

Urusan bagasi selesai. Tibalah waktu boarding atau masuk ke pesawat yang akan menerbangkan ke Madinah. Dalam paket ini, jemaah akan singgah terlebih dahulu di Madinah selama 5 hari dan menuju Makkah dan tinggal di sana selama 5 hari.

Sebelumnya masuk ke pesawat Lion Air yang akan membawa kami terbang selama 10 jam 50 menit, Imam Safii, pemilik Tombo Ati kembali memberi brefing singkat. Termasuk tips, agar jemaah minum obat anti mabuk, Antimo saat di pesawat. 

"Dari pada tidak bisa tidur selama di pesawat, padahal penerbangan 10 jam lebih. Baiknya dibuat tidur, badan segar saat tiba di Madinah," ucapnya. 

Tak lupa, Imam juga mengajak rombongan calon jemaah umrah dan semua keluarga yang ikut mengantar untuk berdoa agar perjalanan umrah kali ini diberi kelancaran. "Semoga apa yang menjadi keinginan serta doa para jemaah umrah kita nanti dikabulkan oleh Allah SWT,” tuturnya.

Jemaah Umrah rombongan Tombo Ati Tour berjalan menuju Masjid Nabawi untuk melaksanakan shalat.

Rombongan Tombo Ati Tiba di Madinah

Rombongan akhirnya tiba di Bandara Internasional Prince Muhammad bin Abdulaziz di Madinah, pada 3 Januari malam waktu Arab Saudi. Hujan deras menyambut kedatangan para tamu Allah ini. Lantunan shalawat, takbir dan ucapan alhamdulillah kemudian terdengar saat pintu pesawat dibuka. 

Awal pertama datang, para jemaah disergap oleh suhu dingin. Catatan google weather menyebut suhu mencapai 13 derajat. Jaket tebal dan syal leher dari Tombo Ati belum cukup menghangatkan tubuh. Jemaah pun memilih menunggu di dalam bis sampai proses bagasi selesai. Selanjutnya rombongan tiba di hotel Jawhret Al Rashid Hotel. 

Lokasi hotel yang dekat dengan Masjid Nabawi membuat jemaah Tombo Ati senang. Hotel ini memang cukup dekat dengan kompleks Masjid Nabawi. Jalan kaki dua menit, maka sudah tiba di pintu masuk ke kompleks Masjid Nabawi. 

Hotel ini memang sudah menjadi langganan Tombo Ati. Bahkan begitu masuk hotel, beberapa jemaah sudah berani berangkat ke masjid yang didirikan oleh Nabi Muhammad SAW tersebut sendirian. Mereka ingin segera menunaikan shalat termasuk shalat subuh yang segera tiba. 

Jawhret Al Rashid Hotel, tempat rombongan umrah Tombo Ati menginap selama di Madinah. Lokasi hotel sangat dekat dengan Masjid Nabawi membuat jemaah mudah mencapi masjid. (foto: Wahyu Nurdiyanto/TIMES Indonesia)

"Hotel yang kami pilih memang diupayakan sedekat mungkin dengan Masjid Nabawai, biar jemaah nyaman," terang Imam, saat memberi pengantar manasik kepada calon jemaah Umrah. "Begitu juga nanti di Mekkah (Hotel Sunrise), jalan sebentar sudah masuk kompleks Masjidil Haram," sambungnya.

Hari pertama di tanah suci, jemaah difokuskan istirahat setelah menempuh perjalanan jauh yang panjang. Tidak ada city tour di hari pertama. Jemaah diminta memperbanyak ibadah di masjid yang dibangun oleh Nabi Muhammad SAW pada tahun pertama HIjriyah bertepatan dengan 622 M.

Secara kebetulan, sebagian besar dari rombongan umrah Tombo Ati baru pertama kali memenuhi panggilan Allah ini. Tak salah apabila semangat untuk memperbanyak shalat dan berdoa di masjid yang memiliki 250 payung raksasa elektronik ini memenuhi setiap dada jemaah. 

Hari itu, kami semua memperbanyak shalat di Masjid Nabawi. Berfoto, merekam suara adzan, berkeliling kompleks termasuk mencari informasi untuk masuk ke raudah atau makam Nabi Muhammad yang ada di kompleks masjid terus dilakukan. 

Tak terasa, air mata menitik di pipi. Rasa tidak percaya bisa sampai ke tanah suci menunaikan ibadah haji kecil masih memenuhi kepala. Labaikallahuma labbaik, kupenuhi panggilanmu yaa Allah. Bersama Tombo Ati, tour travel umrah dan haji, Baitullah dekat di hati. (bersambung)