TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Banyuwangi terus berupaya untuk mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2023. Melalui berbagai program dan strategi yang inovatif melalui Dinas Kebudayan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, optimistis bisa mencapai target kunjungan wisatawan.

Ya. Sebagai kabupaten yang terletak di paling ujung timur Pulau Jawa, Banyuwangi menjadi salah satu tujuan wisata yang semakin populer di nusantara. Dengan keindahan alamnya yang memukau, seperti Pulau Merah, Kawah Ijen, Sukamade dan De Djawatan, serta beragam budaya, tradisi dan seni unik, Bumi Blambangan mampu menjadi magnet minat wisatawan untuk datang dari penjuru dunia.

Tidak berhenti disitu, sejumlah festival seperti Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival juga mampu menyedot para pelancong untuk berwisata di Banyuwangi.

Kepala Disbudpar Banyuwangi, Muhammad Yanuar Bramuda mengatakan, diakhir bulan September kemarin jumlah kunjungan wisatawan di Bumi Blambangan sudah mencapai 3,1 juta. Artinya dari target yang telah ditentukan sebesar 3,5 juta, sudah mencapai 88 persen.

“Kurang 400.000 ribu lagi, kita sudah mencapai target,” katanya, Selasa (3/10/2023).

Disisa waktu yang kurang 2 bulan lagi, masih Bram, pihaknya optimis bisa mencapai target tersebut. Pasalnya, di bulan November dan Desember nanti akan ada event atau festival di Banyuwangi yang ditaksirkan dapat menarik minat pengunjung datang ke Bumi Blambangan.

“Di akhir tahun biasanya ada lonjakan yang signifikan dari pengunjung. Baik wisatawan lokal maupun mancanegara,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait jumlah wisatawan mancanegara di Banyuwangi, juga mengalami peningkatan di tahun 2023 ini. Pasalnya, dari target yang telah ditentukan oleh Disbudpar Banyuwangi sudah melampaui.

“Kita menargetkan wisatawan mancanegara di tahun ini sebesar 10.000 dan saat ini sudah terlampaui,” ucapnya.

Namun, jika dibandingkan pada tahun 2018 dan 2019 sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 10.000 turis internasional datang, saat ini masih terbilang jauh.

“Kalau melihat tren saat ini yang berkunjung ke Banyuwangi, kita optimis bisa seperti sedia kala. Pasalnya, sekarang sudah mulai pulih dan mulai banyak yang berdatangan ke Banyuwangi,” bebernya.

Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan di Banyuwangi, salah satunya disebabkan oleh tambahan jadwal penerbangan di Bumi Blambangan. Alhasil, wisatawan bisa memilih mau berangkat dari Surabay atau Jakarta untuk berwisata di kabupaten ujung timur Pulau Jawa.

“Kita selalu berdoa, semoga bisa kembali pulih. Karena di tahun 2019 kita menargetkan sebanyak 5 juta pengunjung yang datang ke Banyuwangi. Dan sekarang masih 3,5 juta, karena memang belum sepenuhnya pulih,” jelasnya. (d)