https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Kuatkan Identitas Lokal, Puluhan Kostum Peserta BEC 2025 Diaudit Budayawan

Rabu, 02 Juli 2025 - 18:25
Kuatkan Identitas Lokal, Puluhan Kostum Peserta BEC 2025 Diaudit Budayawan Penampilan peserta BEC 2025 saat mengikuti workshop di depan Gesibu Blambangan, Banyuwangi. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Puluhan peserta tampil all out mempersiapkan diri untuk perhelatan akbar Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2025 di Lorong Bambu, Gesibu, Taman Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Rabu (2/7/2025). 

Sebanyak 80 peserta mulai dari pelajar hingga umum, mengikuti Workshop BEC 2025 yang merupakan sebuah ajang pra-penilaian. Mereka semua berbalut kostum bertema ‘Ngelukat’, sebuah konsep pembersihan jiwa yang kaya makna.

Para peserta berhasil mencuri perhatian penonton, tak hanya dengan keindahan visual kostumnya, tapi juga dengan bagaimana setiap detail busana merepresentasikan sisi unik tradisi pembersihan diri dalam budaya Osing.

Ini bukan sekadar pra-penilaian biasa, melainkan panggung adu imajinasi dan estetika visual yang memikat, memancarkan aura magis yang tak terlupakan.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, Ainur Rofiq menyampaikan bahwa pada kegiatan workshop ini para peserta telah mengenakan kostum dengan kesiapan 90 persen. 

“Mereka sudah mengenakan kostum 90 persen. Sisanya 10 persen disempurnakan lewat kurasi budayawan dan juri agar kostum tampil maksimal saat parade,” ujar Rofiq.

Dia menjelaskan, tema ‘Ngelukat’ pada BEC tahun ini merupakan sebuah tradisi pembersihan diri dalam budaya masyarakat Osing yang mulai jarang digunakan istilahnya sehingga melalui event ini tradisi tersebut diangkat untuk kembali dikenalkan kepada generasi muda maupun khalayak luas melalui visual budaya dan kreativitas kostum. 

Carnival-2.jpgBudayawan dan dewan juri saat memberikan penilaian dan masukan kostum peserta BEC 2025.  (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia)

“Ngelukat sudah sangat jarang digunakan istilahnya dalam masyarakat, sehingga kami berupaya mengangkat tema ini untuk mengenalkan kembali tradisi suku osing ini kepada khalayak,” jelasnya. 

BEC tak hanya karnaval biasa, melainkan sebuah jembatan untuk melestarikan dan mengenalkan kembali warisan budaya kepada generasi muda.

Tak kalah menarik, BEC 2025 juga membuka diri terhadap partisipasi global. Tahun ini, beberapa peserta internasional, termasuk warga negara asing, turut ambil bagian dengan mengenakan kostum bertema BEC. 

"Karena ini sudah masuk agenda event nasional yakni KEN, segmentasi kami lebih luas. Maka keterlibatan peserta dari luar negeri juga kami buka," ungkap Rofiq.

Di antara puluhan peserta berbakat, ada satu sosok yang memberikan inspirasi mendalam yakni Andini Larasati, guru SLB PGRI 3 Cluring, berusia 20 tahun. Meski memiliki keterbatasan pendengaran, dia tampil penuh percaya diri dalam balutan kostum 'Selapan', tak kalah dengan peserta lainnya. 

Menurut Andini, BEC bukan sekadar karnaval, melainkan panggung berekspresi yang inklusif untuk siapa saja, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan. 

 “Saya senang sekali bisa ikut BEC. Ini pengalaman pertama saya tampil di depan banyak orang, dan saya merasa dihargai. Walau saya tidak bisa mendengar, saya ingin tunjukkan kalau saya juga bisa berkarya,” tulis Andini dalam pengucapan verbal yang dibantu ibunya.

Semangat Andini patut diacungi jempol. Dia mengikuti seluruh proses workshop dengan tekun, dari persiapan hingga gladi kostum, menunjukkan ketekunan luar biasa dalam memahami konsep visual dan makna budaya dari tema yang diangkat. Tim pendamping menyebutkan bahwa keikutsertaan Andini menjadi inspirasi tersendiri bagi peserta lain.

Sekadar diketahui, BEC 2025 akan diselenggarakan mulai tanggal 11 hingga 13 Juli 2025 mendatang. Puncaknya akan digelar pada 12 Juli 2025, dengan start parade di depan SDN Kepatihan, dilanjutkan ke Lorong Bambu depan Gesibu Blambangan, Jl. Dr. Sutomo, dan berakhir di Jl. Jenderal Ahmad Yani depan Kantor Pemkab Banyuwangi. Jangan lewatkan kemegahan BEC 2025, perpaduan sempurna antara seni, budaya, dan keberagaman!. (*)

Pewarta : Fazar Dimas Priyatna
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.