https://banyuwangi.times.co.id/
Berita

Komunitas Wartawan Banyuwangi, Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis Situbondo

Senin, 04 Agustus 2025 - 15:51
Komunitas Wartawan Banyuwangi, Kecam Kekerasan Terhadap Jurnalis Situbondo Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Kabupaten Banyuwangi, Syamsul Arifin (Tengah), didampingi beberapa perwakilan Wartawan Banyuwangi. (Foto : Dokumentasi TIMES Indonesia)

TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Dunia jurnalistik kembali tercoreng. Aksi dugaan kekerasan terhadap jurnalis Radar Situbondo, Humaidi, saat mewawancarai Bupati Situbondo, Yusuf Rio Wahyu Prayogo, pada Jumat (01/08/2025) menuai gelombang kecaman.

Senin siang (4/8/2025), beberapa perwakilan wartawan yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Banyuwangi menyatakan sikap tegas, mengecam dan menolak segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis yang tengah menjalankan tugas profesinya.

Pernyataan itu disampaikan di Banyuwangi oleh gabungan organisasi pers lokal seperti Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Banyuwangi, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banyuwangi, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banyuwangi, dan komunitas Banyuwangi Positif.

Dalam pernyataannya, mereka menyampaikan empat poin sikap yang menggambarkan keprihatinan sekaligus komitmen menjaga marwah jurnalisme di Tanah Air.

“Kami menyatakan sikap, pertama kami mengecam keras segala aksi kekerasan pada jurnalis yang sedang menjalankan tugas jurnalistik” tegas Ketua IJTI Banyuwangi, Syamsul Arifin, Senin (04/08/2025).

Syamsul menambahkan, Jurnalis Banyuwangi mendukung jurnalis yang menjadi korban dugaan aksi kekerasan untuk menempuh jalur hukum. 

“Dan kita mendorong aparat untuk memproses dengan tegas”, imbuhnya.

Komunitas Wartawan Banyuwangi mengimbau agar seluruh jurnalis tetap menjunjung tinggi kode etik dan profesionalisme, serta mengutamakan keselamatan saat menjalankan tugas di lapangan.

Lebih lanjut, Jurnalis Banyuwangi meminta agar para jurnalis selalu mengutamakan aspek keselamatan saat menjalankan tugas jurnalistik.

Tak berhenti di pernyataan sikap, Pria yang akrab disapa Raden Mas Bono ini menegaskan komunitas ini juga berencana mengirimkan surat resmi kepada Menteri Dalam Negeri sebagai bentuk dorongan agar peristiwa tersebut ditindak secara tegas. 

Langkah ini menjadi simbol komitmen kolaboratif dalam program Pentahelix, di mana media menjadi salah satu pilar utama bersama pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan akademisi.

"Kami mendorong semua pihak yang terlibat dalam aksi kekerasan itu bisa mendapatkan konsekuensi hukum sesuai dengan undang undang yang berlaku”, pungkasnya.

Aksi solidaritas ini menjadi pengingat bahwa kebebasan pers bukan untuk diganggu, apalagi diberangus oleh tindakan kekerasan. Banyuwangi menegaskan, jurnalis bukan musuh, mereka adalah mata dan telinga publik. (*)

Pewarta : Syamsul Arifin
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.