TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Kampanye diet plastik yang digalakkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi selama bulan Ramadan, khususnya di Festival ‘Ngerandu Buko’, membuahkan hasil positif.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi, Dwi Handayani, mengungkapkan bahwa hasil pemantauan menunjukkan tidak ada kenaikan volume sampah yang signifikan selama Ramadan.
"Dari hasil pemantauan kami, tidak ada kenaikan yang signifikan," kata Yani, Rabu (12/3/2025).
Ia menjelaskan bahwa tidak adanya kenaikan volume sampah terlihat dari kondisi masing-masing Tempat Pembuangan Sementara (TPS) atau depo sampah yang selalu habis setiap hari.
“Selain itu, tidak ada penambahan ritasi pengangkutan oleh armada,” ujarnya.
Keberhasilan ini, menurut Dwi, tidak lepas dari adanya anjuran pengurangan penggunaan kemasan plastik di setiap pasar takjil Festival ‘Ngerandu Buko’.
"Hal ini ditunjang dengan adanya anjuran pengurangan penggunaan kemasan plastik di setiap pasar takjil," jelasnya.
Festival ‘Ngerandu Buko’ sendiri merupakan acara tahunan yang digelar Pemkab Banyuwangi selama bulan Ramadan. Festival ini menyajikan berbagai macam kuliner khas Banyuwangi yang menjadi buruan masyarakat untuk berbuka puasa.
Sebelumnya, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, juga mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi dalam kampanye ramah lingkungan di pasar takjil yang tersebar di Bumi Blambangan.
“Silakan berburu makanan dan minuman di pasar-pasar, tapi jangan lupa untuk mengurangi kantong plastik. Bawa kantong belanja sendiri, dan kalau memungkinkan, bawa wadah sendiri. Ayo kita biasakan membawa kantong belanja dari rumah,” kata Ipuk saat meresmikan Festival ‘Ngerandu Buko’ di Pantai Boom Marina, pada 1 Maret 2025.
Sebagai informasi, Festival ‘Ngerandu Buko’ memiliki 78 titik pasar takjil yang tersebar di seluruh kecamatan. Sementara itu, jumlah UMKM yang terlibat mencapai lebih dari 1.480 unit. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |