TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Pantang pulang sebelum tugas terselesaikan, barangkali kalimat tersebut yang jadi semboyan prajurit TNI dalam program Tentara Manunggal Membangun Desa atau TMMD 111 di Kabupaten Banyuwangi.

Betapa tidak, terik matahari yang begitu menyengat tak sedikit pun menyurutkan semangat para prajurit terbaik bangsa ini dalam menyelesaikan tugas negara. Sampai-sampai, batu meterial yang keras, bak batu kerikil.

"Tidak ada aral apapun bagi kami selama kita bersama rakyat. Bersama rakyat kita kuat, TNI untuk rakyat dan selalu bersama rakyat," ucap Serma Dicky Feri, salah satu Satgas TMMD 111 Banyuwangi disela kesibukan memecah material batu.

Prajurit TNI asal Kabupaten Lamongan, Jawa Timur tersebut lantas membeberkan fakta mengejutkan tentang semangat tim Satgas TMMD yang tak pernah padam. Ternyata ada doping khusus.

"Tenaga kami terpompa kembali saat melihat senyum bahagia warga. Semangat kita langsung naik," ungkap Dicky.

Kehadiran TNI di kampung Gedangan dan Sawahan Desa Kebaman, Kecamatan Srono memang begitu dinanti-nanti. Sebabnya masyarakat sudah rindu jembatan penghubung dibangun, karena telah lama terisolasi.

"Warga disini ramah-ramah, kami disambut sangat baik oleh masyarakat. Tentu kami harus membalasnya dengan lebih," ucap Dicky.

"Kita berangkat pagi disambut senyum hangat, pulangpun seringkali diajak mampir ngopi. Pokoknya ramah-ramah, jadi gak ada alasan kami malas-malasan," tambahnya.

Dalam TMMD 111 Banyuwangi, masyarakat dan prajurit TNI dari berbagai Batalyon saling bahu membahu membangun wilayah Desa Kebaman.

Dengan semangat kemanunggalan, diharapkan bisa memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat. Program TMMD 111 di Kabupaten Banyuwangi dilaksanakan selama 30 hari, selama itu para anggota TNI tinggal dan membaur dengan warga. (*)