TIMES BANYUWANGI, MAKKAH – Menjelang pelaksanaan Haji 2024, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas melakukan koordinasi intensif dengan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal bin Abdullah Al-Amudi.

Pembicaraan ini menitikberatkan pada beberapa aspek penting, salah satunya adalah skema Murur yang akan diterapkan pada puncak haji.

 "Beberapa skenario saya sampaikan, termasuk skema Murur. Mungkin itu akan kita diskusikan lagi setelah besok saya lihat di lapangan seperti apa. Langkah apa yang akan kita ambil," ujarnya pada Minggu (9/6/2024), sesaat sebelum bertolak melalui Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Menag Yaqut juga menegaskan bahwa tujuan utama dari koordinasi ini adalah memastikan tidak ada hambatan yang bisa mengganggu kenyamanan jemaah haji Indonesia dalam menjalankan ibadahnya.

"Kami berharap tidak ada hambatan dan rintangan yang dapat membuat jemaah haji Indonesia merasa tidak nyaman dalam menjalankan ibadahnya," tambahnya.

Selain fokus pada aspek teknis, Menag Yaqut juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kerajaan Arab Saudi atas kerja sama yang telah terjalin.

"Beberapa warga negara Indonesia diundang langsung oleh Kerajaan Arab Saudi untuk melaksanakan ibadah haji. Ini wujud dari hubungan baik antara pemerintah Indonesia dengan Arab Saudi," ungkap Menag.

Kerja Sama Indonesia-Saudi Arab

Hubungan baik antara Indonesia dan Arab Saudi tidak hanya memfasilitasi persiapan haji, tetapi juga memperkuat kemitraan kedua negara dalam berbagai bidang.

"Hubungan baik ini juga memberikan hikmah berupa kemudahan bagi kita dalam berkoordinasi memberikan layanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia," tandasnya.

Dengan adanya koordinasi yang terus-menerus ini, diharapkan pelaksanaan Haji 2024 dapat berjalan lancar dan memberikan pengalaman beribadah yang khusyuk dan nyaman bagi seluruh jemaah haji asal Indonesia. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama akan terus berupaya memberikan layanan terbaik untuk memastikan kelancaran ibadah haji. (*)