TIMES BANYUWANGI, JAKARTA – Rapat Paripurna DPD RI ke-10 tahun sidang 2023-2024 yang digelar di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada hari ini Jumat (12/7/2024), sempat diwarnai kericuhan.
Kericuhan terjadi saat Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti membacakan rancangan perubahan tata tertib (Tatib), yang telah dikerjakan oleh Panitia Khusus (Pansus) Tatib maupun Tim Kerja (Timja) Tatib.
Pantauan di lokasi, kericuhan bermula ketika sejumlah anggota DPD RI mengajukan interupsi menolak perubahan Tatib. Sementara LaNyalla tetap membacakan hasil Timja.
“Tidak bisa pimpinan otoriter begini,” ujar anggota DPD RI dari Papua Barat Filep Wamafma.
Tak terima, sejumlah anggota DPD RI, termasuk Filep pun menyampaikan interupsinya langsung ke meja pimpinan DPD RI, yang dihadiri oleh La Nyalla, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono, dan wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin.
Terlihat ada anggota DPD RI berusaha merebut palu sidang. Namun La Nyalla sigap untuk mengamankan palu sidang. Sontak Pengamanan Dalam (Pamdal) DPD RI pun membentengi meja pimpinan hingga kericuhan bisa dilerai.
Kemudian, Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono berusaha menenangkan situasi. Akibat anggota DPD maju dan membuat situasi tak kondusif, sidang diskors 10 menit.
“Tolong ini forum terhormat, jangan sampai ada yang terlibat kontak fisik,” ucap Nono. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Rapat Paripurna DPD RI Diwarnai Kericuhan, LaNyalla Disebut Otoriter
Pewarta | : Rafyq Panjaitan |
Editor | : Imadudin Muhammad |