Berita

Pejabat Indonesia Melakukan Korupsi Setelah Bersumpah "Demi Allah"

Jumat, 24 September 2021 - 08:57
Pejabat Indonesia Melakukan Korupsi Setelah Bersumpah "Demi Allah" Rohaniawan mengambil sumpah Anggota DPR pada pelantikan anggotan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (1/10/2019). (FOTO: Antara/Nova Wahyudi)

TIMES BANYUWANGI, JAKARTAKorupsi di Indonesia kian menjadi-jadi. Selang beberapa hari, KPK RI melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap kepala daerah dan anggota legislatif.

Baru saja menyaksikan Bupati Puput Tantriana Sari dan suaminya Hasan Aminuddin, anggota DPR RI dibekuk karena jual jabatan, lembaga antirasua kembali menjerat Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur sebagai tersangka penerimaan suap terkait proyek infrastruktur di wilayahnya.

Terbaru ini, adalah Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin yang sudah ditetapkan tersangka oleh lembaga antirasua itu dalam kasus TPK pemberian hadiah atau janji terkait penanganan perkara TPK yang ditangani oleh KPK di Kabupaten Lampung Tengah.

Lalu mengapa mereka seculas itu? Apa mereka tidak belajar dari kasus-kasus sebelumnya? Tahukah kita bahwa sebelum sah menjabat, mereka sudah melakukan sumpah atas nama Tuhan dan di atas kepala diletakkan kitab suci.

"Demi Allah, saya bersumpah, bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota DPR/Kepala Daerah dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi, serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, dari pada kepentingan pribadi, seseorang, dan golongan. bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Demikian sumpah para pejabat itu. Usai disumpah tersebut, mereka pun menandatangani berita acara sumpah dan janji terhadap Tuhan dan rakyat Indonesia yang telah memilihnya.

Alasan Mengapa Indonesia Tidak Maju

Mengapa Indonesia tidak maju? di Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Jumat (6/10/2017) lalu, Pengamat politik dan pertahanan, Salim Said, mengungkapkan alasan mengapa Indonesia tak menjadi negara maju dibanding negara-negara lain di dunia.

Salim-Said.jpgPengamat politik dan pertahanan, Salim Said (Foto: Youtube/talkshow tvone)

Padahal, Indonesia adalah negera yang kaya raya. Dan sangat berpotensi menjadi negara maju. Kata Salim, Indonesia tidak pernah maju lantaran para pejabatnya ditangkap oleh KPK RI karena jadi koruptor.

"Sekarang Indonesia, semua yang masuk KPK, pejabat parlemen, eksekutif itu disumpah secara agama. Tetapi kemudian melanggar sumpah, karena tidak takut pada Tuhan," jelas Salim waktu itu.

Menurutnya, Indonesia tidak akan bisa menjadi negara maju selama Tuhan tak lagi ditakuti oleh para pejabat di negeri ini.

"Jadi, negeri ini tidak maju karena Tuhan tidak ditakuti. Tantangan kita adalah bagaimana Tuhan ditakuti. Jangankan KPK, Tuhan saja tidak ditakuti kok," katanya.

Ia pun membandingkan Indonesia dan negara lainnya, seperti Korea Selatan (Korsel), Taiwan, hingga Israel. "Kenapa sekarang pada beli telpon dan kulkas dari Korsel. Kenapa Korsel maju dan kita tidak maju? Orang Korsel takut sama Korut, jadi dia harus unggul," jelasnya.

"Taiwan, pulau kecil, takut kalau dicaplok Tiongkok. Makanya produk yang kita beli buatan Taiwan. Israel? Yahudi di tengah lautan Arab, kalau tidak hebat di-kremes dia," ujarnya soal korupsi di Indonesia. (*)

Pewarta : Moh Ramli
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Banyuwangi just now

Welcome to TIMES Banyuwangi

TIMES Banyuwangi is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.