TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Harapan untuk menemukan 29 korban hilang KMP Tunu Pratama Jaya semakin menipis. Tim SAR Gabungan menduga kuat sebagian korban terjebak di dalam bangkai kapal yang kini terdeteksi di dasar laut Selat Bali.
Objek KMP Tunu Pratama Jaya diyakini berada di kedalaman 40-60 meter dan telah bergeser sekitar 800 meter ke arah selatan dari titik penemuan awalnya. Data tersebut berdasarkan penelusuran dari tim gabungan.
"Peluang (korban hilang ada di bangkai kapal) itu bisa saja terjadi, patut diduga," ujar Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda TNI (Purn) Ribut Eko Suyatno, di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Minggu, (6/7/2025).
Namun, kepastian baru bisa didapat setelah observasi bawah laut menggunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) dan penerjunan tim penyelam untuk pengecekan fisik langsung.
"Penyelam mengobservasi secara fisik langsung di palka-palka dan benda, barang, maupun ruangan yang ada di kapal tersebut," ungkapnya.
Penyelam Dikerahkan, Arus Bawah Laut Jadi Tantangan Berat
Untuk memaksimalkan upaya pencarian ini, Tim SAR Gabungan mengerahkan 22 personel penyelam. Beberapa penyelam yang tidak lolos pemeriksaan kesehatan akan dialihfungsikan menjadi tenaga pendukung.Selain itu, kekuatan tim diperkuat dengan tambahan 15 personel dari TNI AL.
Pangkoarmada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya juga mendukung operasi ini dengan mengerahkan gugus keamanan laut untuk mem-backup keamanan area penyelaman di sekitar objek bangkai kapal.
Kondisi cuaca di lokasi pencarian hari ini masih menjadi tantangan serius. Kecepatan angin berkisar 4-20 knot, ketinggian gelombang antara 0,5–2 meter, dengan jarak pandang 3–8 km. Namun, perhatian utama tim SAR adalah kecepatan arus bawah laut yang mencapai 1,5-2 meter per detik ke arah selatan.
"Fokus kami saat ini adalah mengidentifikasi arus bawah laut," tegas Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyatno.
Verifikasi Bangkai Kapal dengan Teknologi Canggih
Sebelumnya, pada hari ketiga pencarian, Tim SAR Gabungan telah mendeteksi objek mencurigakan yang sangat mirip dengan spesifikasi KMP Tunu Pratama Jaya, berjarak 1 hingga 1,2 mil laut dari titik awal kapal dilaporkan tenggelam.
KRI Fanildo juga telah dikerahkan dengan peralatan canggih seperti ROV, side scan sonar, multi beam echo sounder, dan magnetometer untuk memverifikasi identitas objek tersebut secara lebih akurat.
Hingga saat ini, data korban KMP Tunu Pratama Jaya mencatat 30 orang selamat, 6 meninggal dunia, dan 29 orang masih dalam pencarian. Tim SAR berharap cuaca dan kondisi arus mendukung penuh proses identifikasi dan pencarian korban di bangkai kapal, sehingga seluruh korban dapat segera ditemukan. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Korban KMP Tunu Pratama Jaya Diduga Terjebak di Bangkai Kapal
Pewarta | : Fazar Dimas Priyatna |
Editor | : Deasy Mayasari |