TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Berbagai program inovatif telah berhasil menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu kabupaten dengan kualitas lingkungan hidup terbaik di Jawa Timur.
Program Kampung Iklim, desa/kelurahan berseri, Eco Pesantren hingga penghargaan sekolah Adiwiyata berhasil melibatkan masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.
Kolaborasi dengan melibatkan berbagai sektor, mulai dari pemerintah, masyarakat, pendidikan hingga lingkungan alam, Banyuwangi berhasil menciptakan sinergi yang kuat dalam upaya pelestarian lingkungan.
Terbukti, berdasarkan capaian capaian Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi yang mencapai 72,22, melampaui target 71,23, dan menempati peringkat ke-5 di Provinsi Jawa Timur.
Selain itu, Indeks Kualitas Tutupan Lahan Banyuwangi juga menempati posisi ke-3 di Jawa Timur, dengan nilai 65,83 dari target 61,59.
Kelurahan Sumberrejo, Kertosari dan Desa Segobang menerima penghargaan kelurahan dan desa berseri. (Foto: Fazar Dimas/TIMES Indonesia).
Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyuwangi, Dwi Handayani mengatakan, bahwa prestasi ini merupakan buah dari kerja keras serta dukungan dari Pemkab Banyuwangi dan seluruh masyarakat Bumi Blambangan.
“Kami akan terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan di Banyuwangi. Keberhasilan ini harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus berkontribusi dalam menjaga lingkungan," kata Yani, Kamis, (19/12/2024).
Upaya pelestarian lingkungan di Banyuwangi tidak hanya sebatas pada program-program tersebut. Hingga Juli 2024, sebanyak 57.661 pohon telah ditanam di berbagai lokasi, berkontribusi pada peningkatan kualitas udara dan pencegahan bencana alam seperti banjir dan longsor.
Yani menambahkan, sektor pendidikan juga turut berperan aktif dalam pelestarian lingkungan. Program Sekolah Adiwiyata telah berhasil mencetak 60 sekolah/madrasah yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan ramah lingkungan di ujung timur Pulau Jawa.
Bahkan, SMPN 2 Genteng berhasil meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri.
“Pondok pesantren juga turut berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. Pondok Pesantren Mabadiul Ihsan Kecamatan Tegalsari berhasil meraih penghargaan Eco Pesantren Provinsi Jawa Timur tahun 2023 yang baru diserahkan bulan November 2024 lalu,” imbuhnya.
Program Kampung Iklim dan Desa/Kelurahan Berseri juga telah berhasil mengubah perilaku masyarakat dalam mengelola lingkungan. Beberapa wilayah di Banyuwangi, seperti daerah di Kelurahan Kertosari dan Desa Segobang, telah berhasil mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, dan asri.
DLH Banyuwangi mengajak seluruh masyarakat untuk terus aktif dalam menjaga lingkungan di Bumi Blambangan. Dengan kerja sama yang baik, Banyuwangi akan semakin maju dan lestari.
“Mari kita bersama-sama untuk mewujudkan Banyuwangi Hijau yang berkelanjutan,” ujar Plt. Kepala Dinas DLH Banyuwangi, Dwi Handayani.(D)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |