TIMES BANYUWANGI, BANYUWANGI – Meski terletak jauh dari perkotaan, tepatnya di ujung selatan Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, para pelajar di Kecamatan Pesanggaran berhasil menunjukkan prestasi yang membanggakan.
Terbukti, saat mengikuti ajang Athletics Student Competition (ASC) 2025 tingkat sekolah dasar (SD) yang diselenggarakan di Gedung Olahraga Tawangalun, Banyuwangi pada 22 Februari 2025, mereka mampu memborong medali dari berbagai kategori.
Prestasi luar biasa ini menunjukkan bahwa semangat dan kerja keras para siswa-siswi di Kecamatan Pesanggaran tidak bisa dipandang sebelah mata. Beberapa di antaranya bahkan berhasil meraih posisi juara di ajang tersebut.
Adapun para juara yang berhasil membawa pulang medali adalah sebagai berikut:
- Tata Dwi Anggara dari SDN 7 Sumberagung meraih Juara 1 Sprint u10 Putra
- Alvin Nathanael Sanjaya dari SDN 1 Sumberagung meraih Juara 2 Sprint U8 Putra
- Sakha Aji Dharma, Aska Ozillio Al Ghifari, Varel Williamsyah dan Ridho Bintang Febriansyah meraih Juara 2 Estafet Kelas Bawah Putra.
- Heikky Kovalainen Willy, Gentle Dearen Brillian Purwanto, Muhammad Rayyan Kalimataya Pramanto dan Azendho Deva Christanto dari SDN 1 Pesanggaran meraih Juara 2 Estafet Kelas Atas Putra.
- Erlita Wahyu Qalbina, Tiara Kaysa, Ajeng Wahyu Lestari dan Bilqis Nazua Putri dari SDN 6 Sumber Agung meraih Juara 3 Estafet Kelas Bawah Putri.
- Syefo Melkyes dari SDN 2 Pesanggaran meraih Juara 3 Lari jarak menengah putra.
Ketua Kelompok Kerja Guru mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (KKG PJOK) Kecamatan Pesanggaran, Satrio Puguh Jatmiko Spd, mengucapkan selamat kepada para siswa-siswi yang telah meraih juara di ajang Athletics Student Competition Banyuwangi 2025 tingkat SD.
“Hampir seluruh kategori yang dilombakan, perwakilan dari Pesanggaran masuk ke babak dua dan final,” kata Satrio, Selasa, (25/2/2025).
Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari bakat alami yang dimiliki oleh para pelajar Pesanggaran, yang didukung oleh kebiasaan hidup sehari-hari mereka. Pasalnya, di Pesanggaran masih banyak siswa-siswi yang harus berjalan kaki atau bersepeda jauh menuju sekolah. Bahkan, mereka membantu orang tua selepas sekolah seperti mencari pakan ternak, yang secara tidak langsung melatih fisik mereka.
Selain itu, motivasi pelajar Pesanggaran untuk memenangkan ajang tersebut cukup kuat. Hal itu tampak pada sepatu yang mereka pakai hanyalah sepatu biasa, berbeda dengan lawan yang menggunakan sepatu lari Specs.
“Semangat dan fisik mereka luar biasa, mungkin hal ini dikarenakan faktor alam dan kebiasaan mereka yang berbeda dengan anak-anak di perkotaan,” ujarnya.
Satrio juga berharap bahwa kemenangan ini dapat menjadi motivasi bagi para guru PJOK di Kecamatan Pesanggaran untuk terus melakukan pembinaan dan mencari bibit unggul di sekolah-sekolah mereka.
“Semoga minat anak-anak dari cabor atletik meningkat dari tahun ke tahun,” imbuhnya.
Sementara itu, Slamet Mulyono, Komisi Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Banyuwangi, menilai bahwa minat terhadap olahraga atletik di Banyuwangi terus meningkat setiap tahunnya. Dia berharap agar pembinaan yang lebih intensif dilakukan oleh para guru agar bakat dan kemampuan siswa-siswi semakin berkembang.
“Kami berharap, guru-guru melakukan pembinaan yang intens, jangan hanya ada ajang perlombaan baru dilatih. Harapannya agar bakat kompetensi siswa-siswinya terus meningkat,” kata Slamet.
Pencapaian luar biasa dari siswa-siswi ini, diharapkan olahraga atletik di Kecamatan Pesanggaran dan Banyuwangi pada umumnya dapat terus berkembang, melahirkan lebih banyak atlet berbakat di masa depan. (*)
Pewarta | : Syamsul Arifin |
Editor | : Imadudin Muhammad |